Fokus utama penelitian ini adalah dua kelompok penggemar yang populer dalam industri K-pop, yaitu BLINK (penggemar Blackpink) dan My (penggemar aespa) yang sering terlibat dalam konflik online yang memiliki potensi untuk berujung pada tindakan cyberbullying yang merugikan. Fanwar ini umumnya bermula dari perdebatan mengenai berbagai aspek, seperti popularitas, kualitas musik, penampilan, dan prestasi antara dua kelompok K-pop yang berbeda. Artikel ini akan membahas apa saja bentuk cyberbullying yang dilakukan oleh kedua komunitas. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif, dimana kami mengklasifikasikan jenis komentar fanwar yang terjadi pada 6 video Tiktok sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua kategori utama dalam cyberbullying, yaitu Denigration (fitnah/ pencelaan) dan Flaming (pelecehan dengan kata-kata kasar), merupakan jenis tindakan yang paling banyak dilakukan oleh kedua fandom tersebut. Dalam konteks ini, Denigration merujuk pada tindakan mencemarkan nama baik dan menghina kelompok atau individu yang menjadi target fanwar. Sedangkan Flaming mencakup penggunaan kata-kata kasar dan agresif dalam berdebat secara online, dengan tujuan untuk merendahkan lawan bicara. Kedua kategori ini mencerminkan tingginya intensitas emosi dan rivalitas antara kedua penggemar kelompok K-pop tersebut.
Copyrights © 2023