Temuan utama observasi ini dapat diimplementasi pada tahapan pendidikan IPA pada kasus-kasus berikut: 1) sebagian besar guru memakai cara konvensional; 2) guru tidak menerapkan model pendidikan; 3) anak agak menyendiri selama tahapan pendidikan; 4) makin melimpah anak yang jadi pasif selama tahapan pendidikan; 5) anak cenderung memiliki harga diri yang rendah ketika mengikuti aktivitas pendidikan; dan 6) banyaknya anak yang memperoleh nilai di bawah KKM <75. Tuk menjawab tantangan yang muncul, metodologi pendidikan efektif dan inovatif yang diimplementasi pada kelas IPA dengan memakai bahan pendidikan berbasis udara disini disebut Problem Based Learning (PBL). Subjek observasi adalah Madiun Lor, murid kelas 5. Madiun Kota Observasi ini meruppada bagian dari observasi Aktivitas Kelas Kolaboratif (PTKK), dimana murid, guru, dan staf lainnya bekerja sama tuk menyelesaikan proyek PTK. Observasi ini dilaksanpada dengan memberi aktivitas pra-siklus tuk mengerti kinerja awal dan dilanjutkan dengan penerapan dua siklus. Observasi ini memakai teknik pengumpulan data berupa tes tuk mengukur hasil studi, khususnya pre dan post test. Penerapan metodologi Problem Based Learning (PBL) diyakini dapat menaikkan hasil studi murid kelas 5 dan 6 apabila diajar dengan buku ajar IPA. Oleh sebab itu mekanisme pendidikan pada model ini sangat efektif dan direkomendasikan tuk diimplementasi.
Copyrights © 2024