EDUKASI
Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan

MADRASAH WIWITAN DI BADUY LUAR

Iyoh Mastiyah (Puslibang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI)



Article Info

Publish Date
27 Apr 2020

Abstract

AbstractThis paper is the result of research that reveals the role of the Alam Wiwitan madrasah in providing educational services to  Baduy community in Cicakal Girang as an area including Assistance. This study uses qualitative methods with data collection techniques through interviews, observation and documentation guidelines. The research findings show that Cicakal Girang is one of the assisting villages for Baduy people who violate customary rules or because they move on their own. But they are still bound by the Baduy pikukuh (regulations). Because they are still in the communal land (power) Kanekes (Baduy). The people who live in the Kanekes area are unique, where all the inhabitants adhere to the religion of Islam, even though they are traditionally still bound by the Baduy tribe who have Sundanese Wiwitan beliefs. The famous Baduy community still considers taboo on formal education. But in fact, in that region, there has been a formal educational institution in the form of madrasa as a formal education unit that provides education services to children. The following article will reveal how the existence of madrasas in the midst of indigenous peoples who are still intoxicating towards formal education.AbstrakTulisan ini merupakan hasil penelitian yang mengungkap kiprah madrasah Alam Wiwitan dalam memberikan layanan pendidikan pada masyarakat Baduy di Cicakal Girang sebagai wilayah termasuk Penampingan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian bahwa Cicakal Girang merupakan salah satu kampung penampingan bagi masyarakat Baduy yang melanggar peraturan adat atau karena pindah atas keinginan sendiri. Namun mereka masih terikat oleh pikukuh (peraturan) adat Baduy. Karena mereka masih berada di tanah ulayat (kekuasaan) Kanekes (Baduy). Masyarakat yang tinggal di wilayah Kanekes ini memiliki keunikan, dimana semua penduduknya menganut agama  Islam, padahal secara adat mereka masih terikat oleh pikukuh Baduy yang memiliki kepercayaan Sunda Wiwitan. Masyarakat Baduy terkenal masih menganggap tabu terhadap pendidikan formal. Namun kenyataanya di wilayah tersebut telah ada Lembaga Pendidikan formal dalam bentuk madrasah sebagai satuan pendidikan formal yang memberikan layanan Pendidikan kepada anak-anak. Tulisan berikut  akan mengungkap bagaimana eksistensi  madrasah  di tengah masyarakat  adat yang masih mentabukan  terhadap pendidikan Formal.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

edukasi

Publisher

Subject

Religion Humanities Education Other

Description

Focus: EDUKASI is a scientific journal dedicated to the study and research of Religion and Religious Education. It is committed to enriching and expanding the body of scientific knowledge relevant for policy-making and the advancement of theoretical and conceptual frameworks. The journal aims to ...