Kesantunan berbahasa setiap orang dapat dilihat dari bagaimana tata cara berbahasa yang mereka gunakan pada saat bertutur. Bahasa Jawa merupakan bahasa keseharian yang sering digunakan siswa SDN 02 Pangongangan dalam bertutur. Namun, masih banyak ditemukan tuturan-tuturan kurang santun yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan bentuk ketidaksantunan berbahasa Jawa siswa, (2) Menjelaskan faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa Jawa siswa. Ketidaksantunan berbahasa Jawa dapat dilihat dari penyimpangan yang terjadi pada prinsip-prinsip kesantunan berbahasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa SDN 02 Pangongangan. Data bentuk ketidaksantunan diperoleh dari tuturan antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru dan juga hasil wawancara sedangkan data faktor penyebab diperoleh dari data verbal dan hasil wawancara siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk ketidaksantunan yang dilakukan siswa SDN 02 Pangonganan antara lain yaitu: membentak, mengejek dan berkata kasar (dancuk, asu, jangkrik dll ), (2) Faktor penyebab ketidaksantunan yang dilakukan siswa dibagi menjadi 2 yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal antara lain berasal dari keluarga, masyarakat, dan teman sebaya. Sedangkan faktor internal yaitu pilihan kata, nada, emosi, kurangnya rasa hormat, kebiasaan dll
Copyrights © 2020