Jurnal Teknik Sipil
Vol 20, No 3 (2013)

Pengujian Perumusan Code API (American Petroleum Institute) untuk Joint Baja Tubular tidak Digrout dan Digrout dengan Metoda Elemen Hingga

Suarjana, Made ( Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia)
Kurnia, Mahdian ( Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia)



Article Info

Publish Date
23 Aug 2016

Abstract

Abstrak. Offshore Platform biasanya menggunakan struktur baja tubular sebagai komponen utama penyusunnya. Kerusakan dapat terjadi pada bagian joint tubular, salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan sistem grouted joint. Sistem grouted joint ini dianggap efektif karena biayanya yang tidak terlalu mahal dibandingkan dengan cara yang lain serta tidak mengganggu kegiatan operasional platform karena pengerjaannya tidak menghasilkan api. Perumusan mengenai kapasitas dari tubular joint (tanpa grout dan dengan grout) sudah dirumuskan di dalam API RP 2A WSD (American Petroleum Institute Recommended Practice 2A Working Stress Design) 2007. Hasil perhitungan manual berdasarkan code API ini akan dicek dan dibandingkan serta dianalisis dengan hasil dari pemodelan elemen hingga. Dari hasil analisis diperoleh kenaikan kapasitas aksial tarik rata-rata yaitu 52,75% (min. -6% dan maks. 116%).Kenaikan kapasitas aksial tekan rata-rata yaitu 343,75% (min. 230% dan maks. 468%). Kenaikan kapasitas momen lentur searah bidang rata-rata yaitu 68,88% (min. 36% dan maks. 98%). Kenaikan kapasitas momen lentur keluar bidang rata-rata yaitu 220,50% (min. 71% dan maks.  577%). Sedangkan perbedaan hasil antara perhitungan manual berdasarkan API dan pemodelan elemen hingga memiliki perbedaan rata-rata sebesar 19% (min. 2% dan maks 42%).Abstract. Offshore platform are usually made of tubular steel as main component. Damage can occur in tubular joint, one way to restore the joint capacity is to apply grouted joint system. Grouted joint system is considered to be the most effective because the cost isn’t too expensive compared to the other retrofitting and doesn’t disturb the platform operations. Formulation of the capacity of the tubular joint already defined in API RP 2A WSD code (American Petroleum Institute Recommended Practice 2A Working Stress Design) 2007. Manual calculation results will be compared and analyzed with the results from finite element modeling. This research examined the amount of increase in tubular joint capacity of all the loadings. From the analysis shows that the increase in  axial tension capacity of the average is 52.75% (min. -6% and max. 116%). The increase the capacity of the average axial compression is 343.75% (min. 230% and max. 468%). The increase in in-plane bending moment capacity of the average is 68.88% (min. 36% and max. 98%). The increase in out-of-plane bending moment capacity of the average is 220.50% (min. 71% and max. 577%). While the difference in results between the manual calculations based on API and finite element modeling have an average difference of 19% (min. 2% and max 42%).

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di ...