Sari Pediatri
Vol 18, No 1 (2016)

Faktor Risiko Hiperbilirubinemia pada Bayi Lahir dari Ibu Diabetes Melitus

Dio Biade (Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta)
Tunjung Wibowo (Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.)
Setya Wandita (Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.)
Ekawaty L. Haksari (Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.)
Madarina Julia (Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus (IDM) memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai morbiditas pada masa neonatus. Metabolisme bilirubin merupakan salah satu sistem yang mungkin terganggu.Tujuan. Mengetahui faktor risiko hiperbilirubinemia pada bayi IDM dan hubungannya dengan faktor risiko hiperbilirubinemia yang lain.Metode. Studi kohort retrospektif pada 71 IDM dan 71 bayi ibu tidak diabetes melitus (ITDM) yang lahir di RSUP Dr.Sardjito antara Januari 2007 - Desember 2014. Data diperoleh dari register neonatal-perinatal WHO-SEARO.Hasil. Risiko hiperbilirubinemia lebih tinggi pada bayi IDM dibandingkan ITDM (42% vs 17%) (RR 2,5 IK95%: 1,4-4,5). Analisis stratifikasi menunjukkan bahwa risiko dipengaruhi oleh usia kehamilan, berat lahir, polisitemia, dan inisiasi menyusu dini. Sepsis meningkatkan risiko pada IDM (RR 11,5 IK95%: 3,7-36,0), sedangkan inisiasi menyusu dini merupakan faktor pencegah (RR 0,6, IK95%: 0,3-0,9).Kesimpulan. Ibu diabetes melitus meningkatkan risiko hiperbilirubinemia pada masa neonatus. Risiko ini dipengaruhi oleh berat lahir, usia kehamilan, kondisi sepsis, dan inisiasi menyusu dini.

Copyrights © 2016