Sari Pediatri
Vol 16, No 3 (2014)

Hubungan Kadar Hepcidin dengan Status Besi pada Inflamasi Akibat Obesitas

Nadirah Rasyid Ridha (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar)
Dasril Daud (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar)



Article Info

Publish Date
09 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Angka kejadian obesitas yang tinggi cenderung mengalami komplikasi jangka panjang, yaitu penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dan gangguan homeostasis besi.Tujuan. Menilai hubungan kadar hepcidin dengan status besi akibat inflamasi pada anak obesitas.Metode. Telah dilakukan penelitian dengan desain potong lintang mengenai hubungan kadar hepcidin dengan status besi (feritin, sTfR) pada anak obesitas (IL-6, Hs-CRP). Subjek berasal dari siswa SMP Z di Makassar yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian berlangsung dari September sampai November 2012. Analisis statistik menggunakan uji student t dan Mann Whitney U dengan nilai kemaknaan p=0,05.Hasil. Jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi 20 anak obes, 20 superobes, dan 35 berat badan normal. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar hepcidin pada obes dengan berat badan normal (p=0,850), tetapi terdapat perbedaan bermakna rerata kadar hepcidin pada superobes dengan berat normal (p=0,012), rerata IL-6 antara obes dengan berat normal (p=0,01), superobes dengan berat normal (p=0,000), rerata hs-CRP antara obes dengan berat normal (p=0,004), superobes dengan berat normal (p=0,011). Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata feritin dan sTfR antara superobes dan obes dengan berat normal (p=0,05).Kesimpulan. Pada anak superobes, terjadi peningkatan kadar hepcidin akibat inflamasi tetapi belum menyebabkan gangguan status besi. Sementara itu, pada obes terjadi inflamasi, tetapi belum menyebabkan peningkatan kadar hepcidin

Copyrights © 2014