Sari Pediatri
Vol 18, No 3 (2016)

Faktor Prediktor Nefritis pada Anak dengan Purpura Henoch-Schonlein

Ahmad Wisnu Wardhana (Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM)
Cahya Dewi Satria (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta)
Sunartini Hapsara (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
22 Jan 2017

Abstract

Latar belakang. Penyakit purpura Henoch-Schonlein (PHS) dapat menyebabkan komplikasi nefritis. Nefritis PHS dapat membaik sendiri atau berkembang menjadi penyakit ginjal kronik. Beberapa faktor prediktor telah diketahui berhubungan dengan kejadian nefritis PHS.Tujuan. Menentukan usia ≥10 tahun, purpura persisten, gejala abdomen berat dan relaps sebagai faktor prediktor nefritis pada PHS.Metode. Dilakukan studi kohort retrospektif. Sampel penelitian adalah anak berusia 1 tahun – 18 tahun dengan PHS yang dirawat di Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2008-Agustus 2016 yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil secara konsekutif, kemudian diidentifikasi adanya faktor prediktor nefritis berdasarkan data rekam medis. Analisis bivariat untuk menghitung nilai p serta analisis multivariat dengan regresi logistik.Hasil. Diikutsertakan 80 pasien yang yang diikuti selama 6 bulan. Didapatkan nefritis pada 31 pasien (38,75%). Analisis bivariat dan multivariat menunjukkan bahwa hanya gejala abdomen berat yang merupakan faktor prediktor nefritis dengan nilai p=0,027 dan p=0,021, dan RR 3,759 (IK95%: 1,222-11,562).Kesimpulan. Gejala abdomen berat merupakan faktor prediktor pada kejadian nefritis PHS dan meningkatkan risiko 3,75 kali terjadinya nefritis PHS. Usia ≥10 tahun, purpura persisten, dan relaps tidak terbukti berpengaruh pada kejadian nefritis PHS.

Copyrights © 2016