Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang paling umum dijumpai selama kehamilan. Bakteriuria asimtomatik didefinisikan sebagai bakteriuria yang terdiri dari ≥ 105 colony forming unit per milliliter (cfu/mL) dengan satu jenis bakteri pada urin pancaran tengah serta tidak terdapat tanda dan gejala infeksi simptomatik. Sebanyak 25 % dari bakteriuria asimtomatik yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi simptomatik akut selama kehamilan. Tujuan penelitian  ini untuk mengetahui profil ibu hamil yang menderita bakteriuria asimtomatik serta faktor-faktor sosial ekonomi yang terkait dengannya. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Janti, Malang. Subjek adalah 43 orang ibu hamil dengan 13 orang  menderita bakteriuria asimtomatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi bakteriuria asimtomatik pada ibu hamil adalah 30,2 %. Proporsi bakteriuria asimtomatik relatif tinggi pada ibu hamil berusia 20-29 tahun (69,2 %), nullipara (76,9 %), trimester II (61,5 %), ibu hamil dengan pendapatan rendah sebesar (61,5 %), serta aktivitas seksual tinggi sebesar (61,5 %). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya  hubungan yang bermakna antara nullipara (rasio prevalensi = 3,833, Cl 95 % = 1,223-12,017; p = 0,008) dan aktivitas seksual tinggi (rasio prevalensi = 3,314, Cl 95 % 1,324-8,295; p = 0,008) dengan terjadinya bakteriuria asimtomatik pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian, petugas kesehatan disarankan untuk melakukan penyaringan mengenai paritas dan aktivitas seksual ibu hamil saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal care (ANC). Kata kunci : Aktivitas seksual, Bakteriuria asimtomatik, Ibu hamil, Nullipara.
Copyrights © 2014