Glukosa merupakan substrat utama untuk perkembangan plasenta dan janin yang ditranspor ke plasenta dengan cara difusi terfasilitasi tidak terikat natrium. Glucose Transporter 1 (GLUT-1) merupakan isoform utama yang mentranspor glukosa melalui plasenta. Malaria pada kehamilan memungkinkan terjadinya hipoksia plasenta yang dapat mengganggu transpor sejumlah nutrisi bagi janin termasuk glukosa. Ekspresi GLUT-1 diduga menurun pada kejadian malaria pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ekspresi GLUT-1 pada jaringan plasenta mencit serta hubungannya dengan kejadian berat badan janin rendah. Penelitian ini menggunakan 17 ekor mencit bunting galur BALB/c yang terdiri atas 9 ekor yang diinfeksi Plasmodium berghei pada hari ke-9 setelah dikawinkan sebagai kelompok perlakuan dan 8 ekor yang tidak diinfeksi sebagai kelompok kontrol. Pada hari ke-18 pasca kawin mencit dikorbankan untuk mengisolasi plasenta dan janin. Hambatan pertumbuhan janin mencit diukur dengan menimbang berat badan janin mencit menggunakan neraca analitik. Ekspresi GLUT-1 di jaringan plasenta diamati secara mikroskopis menggunakan metode Imunohistokimia. Rata-rata berat badan janin pada kelompok perlakuan (0.63±0.12 g) lebih rendah daripada kelompok kontrol (0.94±0.19 g) dengan perbedaan yang bermakna (p = 0,002). Ekspresi GLUT-1 pada jaringan plasenta kelompok perlakuan lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p = 0,000). Hubungan antara penurunan ekspresi GLUT-1 dengan penurunan berat badan janin menunjukkan hubungan yang tidak bermakna (r = 0,284; p = 0,269). Infeksi Plasmodium berghei mengakibatkan penurunan berat badan janin serta penurunan ekspresi GLUT-1 namun penurunan berat badan janin tidak disebabkan secara langsung oleh penurunan ekspresi GLUT-1. Hal ini menjelaskan bahwa hambatan pertumbuhan janin pada infeksi malaria kehamilan disebabkan oleh banyak faktor penyebab
Copyrights © 2014