Prestasi olahraga yang dicapai oleh seoarang atlet tidak bisa dihasilkan dengan hanyamengandalkan faktor keberuntungan dan faktor alamiah yang dimiliki oleh atlet tersebut.Prestasai dicapai melalui proses pembinaan yang sistematis dan terencana serta memerlukansuatu waktu yang panjang hinga mencapai prestasi puncak pada sekitar usia 25 tahun.Untukmenelusuri bakat seorang calon atlet dengan menggunakan metode ilmiah yang sudahdikembangkan di negara maju seperti Australia, Amerika dan negara lainnya, di Indonesiakhususnya di Jambi hal tersebut dapat dilakukan pada anak usia dini, termasuk di SekolahDasar.Keterlibatan siswa yang dipilih sekolah dalam mengikuti kejuaraan-kejuaraanolahraga tingkat sekolah seperti O2SN, PORSENI, POPDA dan lain-lain belum menjaminapakah siswa tersebut akan terus berprestasi atau sebaliknya. Jam pelajaran Penjas yangsangat terbatas menyulitkan guru Penjas untuk mencetak atlet, karena Penjas memang bukantempat untuk mencetak atlet. Tetapi dari sekian banyak siswa di sekolah, bukan tidakmungkin ada beberapa siswa yang potensial untuk di bina dan diarahkan dari pelajaran Penjasdilanjutkan memasuki kegiatan ekstrakurikuler atau klub-klub olahraga untuk ditingkatkanprestasinya. Agar pembinaan efektif maka diperlukan upaya ilmiah dalam penentuan apakahsiswa punya potensi atau tidak di bidang olahraga melalui seleksi bakat secara ilmiah.Berdasarkan hasil penelitian terhadap âIdentifikasi Bakat Olahraga Atletik nomor LariJarak Pendek pada siswa-siswi kelas Va SD Negeri 47 Kota Jambiâ, maka simpulan hasilidentifikasi bakat olahraga siswa-siswi SD Negeri 47 Kota Jambi adalah bahwa siswa kelasVa SD Negeri 47 Kota Jambi berbakat sebagai calon atlet atletik nomor Lari Jarak Pendek
Copyrights © 2017