Agro Ekonomi
Vol 8, No 2 (2001): DESEMBER 2001

THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA

Dewa K.S Swastika (Researchers of Center for Agro-Socio Economics Research and Development, Bogor)
Rachmata Hendayana (Researchers of Center for Agro-Socio Economics Research and Development, Bogor)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2016

Abstract

Jagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Sekitar 64 % jagung diusahakan di Jawa dan memberikan sumbangan kira-kira 68 % terhadap produksi jagung nasional. Produktivitas jagung di Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional. Hal itu terutama karena penggunaan jenis jagung hibrida yang meluas di Jawa Timur. Meskipun demikian mayoritas petani khususnya di lahan kering dan lahan tadah hujan, mcngeluh tentang tingginya harga input dan rendahnya harga jual jagung. Petani di lahan kering dan tadah hujan kurang akses terhadap pasar, karena mereka jauh dari industri benih, pakan dan makanan olahan. Studi ini bertujuan menelaah penggunaan varietas jagung dan tingkat profitabilitasnya di beberapa agroekosistem di Jawa Timur. Hasil studi menunjukkan bahwa: (i) Jagung umumnya ditanam di lahan kering dan sebagian di lahan tadah hujan pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, jagung diusahakan di sawah tadah hujan dan irigasi; (ii) jagung lokal khususnya diusahakan pada lahan kering dan tadah hujan, jagung hibrida ditanam di sawah irigasi dan sebagian kecil di sawah tadah hujan, sedangkan jagung turunan hibrida ditanam pada lahan tadah hujan-, (iii) penanaman jagung lokal umumnya ditujukan untuk konsumsi manusia, sedangkan jagung hibrida dan turunan hibrida untuk dijual dan (iv) tingkat produktivitas dan keuntungan paling tinggi diperoleh dari jagung hibrida murni yang ditanam di sawah irigasi. Beberapa kendala yang dihadapi petani dalam upaya meningkatkan produksi jagung adalah (a) rendahnya harga jual jagung selama musim panen; (b) tingginya harga input; (c) kurangnya promosi dari jagung komposit dan hibrida yang dihasilkan oleh pusat penelitian pemerintah, menyebabkan tingginya harga benih jagung dan (d) kurangnya modal usaha. Untuk mendorong petani dalam meningkatkan produksi jagung, pemerintah harus menyediakan subsidi benih yang layak. Pemerintah juga hams mendorong terjalinnya kerjasama saling menguntungkan antara pusat penelitian pemerintah dengan perusahaan swasta dalam hal pemuliaan jagung dan mempromosikan varietas jagung unggul baru yang dihasilkan dari kerjasama tersebut. Dengan demikian, diharapkan benih cukup tersedia dengan harga yang terjangkau. Upaha Iainnya adalah pemerintah Indonesia harus membatasi impor jagung dengan menerapkan tarif yang signifikan, mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi dalam pabrik pakan yang dekat dengan sentra produksi jagung, mendirikan Bank Rakyat atau Bank Pertanian dimana para petani dapat akses langsung, dengan prosedur administrasi yang sederhana.

Copyrights © 2001






Journal Info

Abbrev

jae

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance

Description

AE is a media for dissemination information of thinking and research from lecturers, researchers, students, and practitioners who are interest to produce the scientific work in the agricultural and natural resource policies, agribusiness and agricultural extension & communication sciences. The focus ...