Kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kerusakan struktural yang mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari satu atau lebih komponen perkerasan yang mengakibatkan perkerasan tidak dapat lagi menanggung beban lalu lintas, dan kerusakan fungsional yang mencakup keamanan dan kenyamanan, oleh karena itu perlu dilakukan adanya Preservasi Jalan, yaitu kegiatan penanganan jalan yang meliputi perawatan, rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan. Metode evaluasi kerusakan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga dan metode Paver. Metode Bina Marga umumnya digunakan di Indonesia yang menghasilkan prosentase kerusakan jalan. Sedangkan metode Paver mempunyai kelebihan dapat menentukan tingkat keparahan dari suatu kerusakan jalan. Pada penelitian ini umumnya didapatkan hasil tingkat kerusakan jalan yang relatif sama antara metode Bina Marga dan Metode Paver, yang membedakan dari kedua metode tersebut adalah tingkat kerusakan jalannya. Dengan tingkat kerusakan jalan yang tinggi menyebabkan metode Paver mempunyai nilai yang lebih besar daripada metode Bina Marga.
Copyrights © 2014