Latar belakang: Masalah gizi terus meningkat, dan berbagai upaya intervensi belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Program intervensi harus didasarkan pada identifikasi faktor risiko yang tepat. Tujuan: Menganalisis hubungan konsumsi makanan berisiko dan aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa di Kampus X Kota Kediri. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada 60 responden yang dipilih secara acak. Variabel independen berupa konsumsi makanan berisiko dan aktivitas fisik, serta variable dependen adalah status gizi. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas responden adalah mahasiswa perantau (indekos/rumah sewa) dan memiliki uang saku cukup tinggi. Jenis kelamin berhubungan dengan status gizi, dimana responden laki-laki cenderung memiliki gizi lebih dibanding perempuan. Jenis makanan berisiko yang berhubungan dengan status gizi adalah makanan yang digoreng, berpenyedap, dan soft drink. Aktivitas fisik berhubungan dengan status gizi. Simpulan dan saran: Terdapat hubungan antara jenis kelamin, kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng, berpenyedap, soft drink¸dan aktivitas fisik dengan status gizi. Perlu adanya pengukuran jenis dan durasi aktivitas fisik, serta porsi makanan berisiko yang dikonsumsi.
Copyrights © 2016