<![CDATA[Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban masalah kesehatan masyarakat terutamaditemukan di daerah tropis dan subtropis. Faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit DBD antara lain faktor host,lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat serta faktor virusnya sendiri (Depkes RI, 2004). Berdasarkan profil kesehatanKabupaten Wakatobi, pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus DBD di Wakatobi. Kasus DBD mulai muncul di Wakatobipada tahun 2015 dengan jumlah 15 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 2 orang dan pada tahun 2016 mengalamipeningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 43 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 2 orang. Jenis penelitianini menggunakan studi analitik observasional menggunakan metode survey dan wawancara dengan pendekatan CrossSectional Study. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita dengan gejala demam (febris) yang berasal dariKecamatan Tomia yang memeriksakan diri di Puskesmas Tomia dari bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017sebanyak 67 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan denganwawancara dan pengamatan secara langsung. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji Chi Square pada tingkatkepercayaan 95% menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebiasaan tidur pagi danatau sore (Ï=0,318), kebiasaan menggantung pakaian (Ï=1,000), frekuensi pengurasan kontainer (Ï=0,525) penggunaaanobat/anti nyamuk (Ï=0,186) dan keberadaan jentik pada kontainer (Ï=0,664) tidak mempunyai hubungan dengankejadian DBD di Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi tahun 2017.Kata Kunci : Kejadian DBD, Faktor Perilaku, Faktor Lingkungan]]>
Copyrights © 2017
