Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia.Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk di negara berkembang seper ti di Indonesia,karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarasanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lainea Kabupaten KonaweSelatan Tahun 2016. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectionalstudy. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 444 balita dengan besar sampel sebanyak 79 balita. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkanbahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita (p value (0,291)> α), terdapat hubungan antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare pada balita (p value (0,000) < α), tidakterdapat hubungan antara penggunaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p value (0,252) > α),dan tidak terdapat hubungan antara pengelolaan air limbah dengan kejadian diare pada balita (p value (0,080) > α).Kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat hubungan antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare padabalita yang dipengaruhi oleh air minum tidak dimasak sebelum dikonsumsi, air minum berwarna, berbau danberasa, serta air minum tidak disimpan di wadah tertutup. Untuk itu rekomendasi dari penelitian ini kepadamasyarakat untuk mengonsumsi air minum yang sudah dimasak dan memenuhi kriteria air minum yang memenuhisyarat kesehatan, dan berperilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum dansesudah beraktifitas, menggunakan jamban keluarga yang sehat, serta mempunyai SPAL yang memenuhi syaratkesehatan.Kata Kunci : Perilaku Mencuci Tangan, Pengelolaan Air Minum, Penggunaan Jamban Keluarga, Pengelolaan AirLimbah, Diare Pada Balita
Copyrights © 2017