Majalah Geografi Indonesia
Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia

Model Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Swasembada Padi

Dede Amrillah (Ilmu Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia)
Eko Kusratmoko (Departemen Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia)
Supriatna Supriatna (Departemen Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia)



Article Info

Publish Date
27 Mar 2018

Abstract

Perubahan tutupan dan penggunaan lahan di Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro cukup signifikan khususnya untuk penggunaan lahan sawah. Suatu wilayah dikatakan berswasembada padi jika produksi berasnya lebih besar dibandingkan dengan angka konsumsi berasnya. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan spasial menggunakan metode jaringan saraf Multi-Layer Perceptron (MLP) dan Markov Chain (MC) yang terdapat dalam metode Land Change Modeler (LCM) pada perangkat lunak Idrisi. Pada pemodelan spasial tersebut digunakan variabel jalan sebagai faktor pendukung perubahan penggunaan lahan di tahun 2025. Hasil yang diperoleh dari pemodelan spasial tersebut yaitu besaran luasan sawah pada tahun 2025 dengan angka 4644.99 hektar dengan nilai akurasi 56.51%. Kemudian nilai tersebut dikalikan dengan angka produktifitas padi tahun 2015 dan angka konversi gabah kering giling (GKG) menghasilkan nilai produksi beras di tahun 2025 sebesar 95705.37 ton. Angka konsumsi beras tahun 2025 sebesar 4648.402 ton didapatkan dengan mengkalikan jumlah penduduk di tahun 2025 yang memiliki angka 52515 jiwa dengan angka rata-rata konsumsi per kapita per tahun yang berada di angka 88.52 kg. Dengan demikian Kecamatan Kalitidu di tahun 2025 mampu berswasembada padi.Changes in land cover and land use in Kalitidu District, Bojonegoro Regency are significant, especially for paddy land use. A region is said to be self-sufficient in rice if its rice production is greater than its rice consumption rate. In this research, spatial modeling using Multi-Layer Perceptron (MLP) and markov chain method is applied in Land Change Modeler (LCM) method in Idrisi software. In spatial modeling used road variables as a driving factor the change of land use in 2025. The results obtained from spatial modeling is the size of paddy field area in 2025 with the number 4644.99 hectares with an accuracy of 56.51%. Then the value is multiplied by the rate of rice productivity in 2015 and the conversion rate of dry milled grain (GKG) produces rice production value in 2025 of 95705.37 tons. The consumption rate of rice in 2025 amounted to 4648,402 tons was obtained by multiplying the number of population in the year 2025 which has the number 52515 people with the average rate per capita consumption per year which is at 88.52 kg. Thus Kalitidu District in 2025 is capable of self-sufficient rice.    

Copyrights © 2018