Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
Vol 2, No 4 (2013)

Peresepan Obat Pasien Penyakit Dalam Menggunakan Indikator Peresepan World Health Organization

Destiani, Dika P. (Unknown)
Susilawati, Susilawati (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2013

Abstract

Ilmu penyakit dalam merupakan cabang ilmu kedokteran yang harus memberikan pelayanan komprehensif dengan pendekatan yang bersifat holistik. Pendekatan holistik dalam menegakkan diagnosis dengan melihat gejala-gejala yang timbul sehingga memungkinkan peresepan obat yang banyak dan memungkinkan terjadinya polifarmasi. Penelitian ini bertujuan untuk memantau penggunaan obat spesialis penyakit dalam dengan menggunakan lima indikator peresepan berdasarkan guideline WHO yaitu jumlah obat per lembar resep, penggunaan obat generik, antibiotik, sediaan parenteral, dan obat esensial. Pengumpulan data resep rawat jalan spesialis penyakit dalam diambil secara retrospektif pada periode Januari–Maret 2013 di salah satu fasilitas pelayanan kesehatan di Bandung. Dari 186 lembar resep dengan 567 permintaan obat didalamnya diperoleh rata-rata jumlah obat per lembar yaitu3,05 permintaan obat per lembar. Penggunaan obat generik sebesar 23,63% dari 567 obat. Persentase penggunaan antibiotik dan sediaan parenteral sebesar 17,20% dan 4,84% dari 186 lembar resep, sedangkan penggunaan obat esensial sebesar 36,86% dari 567 obat yang diresepkan. Hasil studi menyatakan tidak terjadi polifarmasi pada fasilitas kesehatan tempat studi berlangsung. Penggunaan obat generik dan esensial masih rendah. Selain itu diketahui tidak ada penyimpangan (misuse) penggunaan antibiotik dan sediaan injeksi, sehingga mengurangi kejadian resistensi antimikroba di masyarakat.Kata kunci: Penyakit dalam, indikator peresepan, polifarmasi, resistensiAssesment of Drug Use in Internal Medicine Patients using World Health Organization IndicatorsInternal medicine is the branch of medicine that should provide comprehensive knowledge of disease with a holistic approach. Holistical approach done by developing symptoms and signs for diagnostic and it would be polypharmacy. This study aimed to evaluate drug use by the internal medicine using five prescribing indicators WHO guideline such as average number of drugs per encounter, percentage of drugs prescribed by generic name, percentage of encounters with an antibiotics and injection prescribed, and drugs prescribed from essential drugs list or formulary. Outpatient prescription of internal medicine period Januari to Maret 2013 in one of health facilities in Bandung collected retrospectively. Average number of drugs per encounter was gained by dividing 567 drugs with 186 prescription. Percentage of using generic drugs was 23,63%, antibiotics and injection drugs were 17,20% and 4,84% per encounters, whereas percentage of drugs prescribed from essential drugs list was 36,86%. The result showed that the usage of generic drugs and essential drugs are low and should be improved. Furthermore, there are no misuses usage of antibiotics and injection, thereby can minimize antimicrobial resistances.Key words: Internal medicine, prescribing indicator, polypharmacy, resistances

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

ijcp

Publisher

Subject

Description

Indonesian Journal of Clinical Pharmacy (IJCP) is a scientific publication on all aspect of clinical pharmacy. It published 4 times a year by Clinical Pharmacy Master Program Universitas Padjadjaran to provide a forum for clinicians, pharmacists, and other healthcare professionals to share best ...