Manusia bila memusatkan pandangannya terhadap hakekat sesuatu niscaya terbuka jiwanya pengetahuan tentang yang gaib, mengetahui yang tersembunyi, rahasia ciptaan Allah. Manusia yang dalam hidupnya hanya ingin mendaptkan kelezatan makan dan minum, niscaya tertutup jalan bagi potensi (daya) pikirannya untuk mengetahui hal-hal yang mulia dan tidak mungkin baginya mencapai kualitas menyerupai Allah swt. Potensi syahwat dianalogikan denagn babi, marah dengan anjing, dan pikiran dengan malaikat. Kalau manusia dikuasai oleh daya pikirannya, maka ia akan dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk, akan menjadi manusia mulia mempunyai sifat yang dimiliki Allah swt. yakni bijaksana, adil, baik, mengutamakan kebenaran dan keindahan (sifat-sifat yang dimiliki Allah)
Copyrights © 2013