Sulesana
Vol 10 No 2 (2016)

RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP LIBERALISME DI INDONESIA

Abdullah Thalib (Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar)



Article Info

Publish Date
21 Jul 2017

Abstract

Benih Liberalisasi yang mengatasnamakan gerakan modernisasi pemikiran Islam yang dilakukan oleh para modernis secara transparan telah dimulai sejak tahun 1967. Kalangan muda yang sibuk merespon “modernisasi Islam” antara lain; Harun Nasution, Nurcholish Madjid, Gusdur, Ahmad Wahib, Djohan Efendi, Dawam Rahardjo, Kuntowijoyo dan beberapa kawannya  yang menjadi cikal bakal liberalisme Islam Indonesia. Deretan yang lebih muda lagi sebagai pelanjut estafet modernitas yang menjadi Islam liberal (IslamLib) adalah Budi Munawar Rachman, Zuhaeri Misrawi, Ulil Absar Abdalla dan kawan-kawannya. Mereka  tampil aktif meliberalisasi, rasionalisasi, sekularisasi, pemikiran dalam Islam, baik dalam bentuk wacana maupun lembaga atau institusi. Tujuannya adalah semata-mata berusaha  mengubah kondisi kehidupan keberagamaan masyarakat Islam Indonesia dengan cara rasionalisasi pengetahuan di berbagai aspek. Gerakan pemikiran Islam liberal di Indonesia telah mendapat perhatian serius dari para pengkaji pemikiran Islam Indonesia yang sudah demikian banyak, antara lain William Lidle, Robert Hefner, J.Furnifal, Donal emerson, Herbert Feith dan Riaza Hasan yang seringkali  terpengaruh kepada kajian sosio-politik Islam termasuk perkembangan pemikiran Islam.

Copyrights © 2016