Tulisan ini berusaha mengkaji lebih dalam bagaimana kearifan budaya Kajang dengan meninjau suku Ammatoa, baik dari perspektif sejarah maupun antropologi. Penulis berkesimpulan bahwa kajang memiliki kearifan lokal yang dapat dipahami dengan melihat dan merasakan kepercayaannya (religious). Kepercayaan ini meliputi percaya kepada Tuhan Turie’ A’ra’na (tuhan yang kuasa), percaya kepada Pasang (pesan suci/firman), percaya kepada allo ri bokona (hari pembalasan/ akhrat), serta Nasib Kamase-masea (sederhana) yang menjadi etika sekaligus norma dalam membentuk karakter dan jati dirinya sebagai komunitas Ammatoa. Keempat ini saling bergantung satu sama lain.
Copyrights © 2015