Pertemuan ruas jalan atau persimpangan adalah merupakan prasarana transportasi yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat serta dapat menujang konstribusi pembangunan disegala bidang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Persimpangan jalan MT Haryono-La Ode Hadi-Brigjrn M. Yonoes merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan lalulintas yang cukup tinggi. Dengan memperhatikan kondisi aktual simpang bersinyal diruas jalan tersebut yang merupakan daerah komersil, maka penulis mencoba untuk mengkaji dalam penelitian ini yaitu mengevaluasi keseuaian waktu siklus pada simpang bersinyal berdasarkan volume lalulintas dan kondisi geometrik simpang. Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan survei dilokasi kajian dengan menggunakan rujukan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dari hasil analisisa waktu siklus sebesar 150 detik sedangkan kondisi aktual 154 detik dengan menggunakan urutan 4 fase sinyal pendekat terlindung. Sedangkan MKJI yang layak untuk penggunaan 4 fase menyarankan adalah 80 – 130 detik. Hal melebihi stndar yang disarankan oleh MKJI. Simulasi pedekanatan untuk penerapan 2 fase sinyal didapatkan waktu siklus sebesar 67 detik dan tundaan rata sebesar 15 detik. MKJI menyarankan untuk penerapan 2 fase sinyal pendekat terlawan adalah 40 – 80 detik dan tundaan rata-rata berada pada tingkat pelayan B. Kata Kunci: Volume lalulintas, Geometrik simpang, tundaan, waktu siklus.
Copyrights © 2017