MAJALAH ILMIAH GLOBE
Vol 19, No 1 (2017)

INTEGRASI DATA INDERAJA DAN DATA GEOLOGI UNTUK MENDUKUNG EKSPLORASI TAMBANG EMAS, Studi Kasus di Kabupaten Paniai Provinsi Papua

yanuarsyah, iksal ( Universitas Ibn Khaldun Bogor)
Suwarno, Yatin ( Badan Informasi Geospasial)



Article Info

Publish Date
28 Apr 2017

Abstract

ABSTRAKPemetaan potensi sumberdaya geologi pertambangan khususnya potensi mineral perlu dilakukan sebagai awal dalam pengelolaan sumberdaya pertambangan terlebih dalam tahapan eksplorasi pendahuluan. Penginderaan jauh (Inderaja) merupakan alat bantu yang merekam rona lingkungan bumi yang mampu menginterpretasi potensi eksplorasi mineral logam seperti emas. Dengan menggunakan data citra satelit, biaya eksplorasi akan lebih rendah, termasuk efisiensi dalam melakukan pemboran. Tujuan dari studi ini yaitu mampu mendeliniasi Jalur Alterasi dengan interpretasi citra satelit agar untuk mendukung kegiatan eksplorasi tambang lebih efektif dan efisien. Lokasi kajian berada di Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Propinsi Papua seluas 40.116 Ha yang merupakan lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi PT. Kotabara Mitratama (izin berdasarkan Keputusan Bupati Paniai No. 017 Tahun 2010). Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu metode konseptual dengan memanfaatkan faktor geologi yang berpengaruh pada terbentuknya endapan minera). Tahapan analisa dimulai dari pengumpulan data spasial (peta) dan non spasial (tabular), analisa interpretasi citra Landsat dan identifikasi kelurusan zona lemah (lineament) untuk menentukan zona mineralisasi. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat dengan didukung analisa geologi untuk daerah IUP PT. Kotabara Mitratama berprospek Tembaga (Cu) dan Emas (Au) yang terbagi dalam 9 Zona Mineralisasi dengan luas mencapai 2.922,48 Ha (yang terdiri dari 8 zona mineralisasi primer seluas 2.208,83 Ha dan 1 zona mineralisasi aluvial seluas 713,65 Ha). Kata kunci: data inderaja, data geologi, eksplorasi emas  ABSTRACT Geological mapping of the mineral potential has to be done as the preliminary stages of mining exploration. Remote sensing is a common tool that used to records the earths environment through image interpretation such for gold mine potential exploration. By using satellite imagery data, will be lower exploration costs, including efficiency in drilling The aim of this study is to delineate alteration zone with satellite image interpretation to support mining exploration activities more effectively and efficiently. The study Located in Bogobaida District, Paniai Regency, Papua Province, covering an area of 40 116 hectares, in site case of Legal Mining Exploration Permit (IUP) PT. Kotabara Mitratama (Paniai Regent Decree No. 017 of 2010). The method used is utilizing conceptual geological factors that alleged the formation of mineral deposits. Stages of analysis starting from spatial data (maps) and non-spatial (tabular) collection, then Landsat satellite imagery interpretation and identification of weak zones straightness (lineament) due to define the mineralized zones. Based on the results of image interpretation with geological analysis in IUP PT. Kotabara Mitratama was prospected Copper (Cu) and gold (Au) which is divided into 9 Mineralization Zone with an area of 2,922.48 ha (consisting of 8 primary mineralized zone covering an area of 2,208.83 ha and 1 alluvial mineralized zone measuring 713.65 ha). Keywords: Remote sensing, geological data, gold exploration

Copyrights © 2017