Latar belakang: Hiperurisemia merupakan peningkatan kadar asam urat sebagai hasil akhir dari metabolisme purin dan komponen asam nukleat serta penghasil energi di dalam inti sel. Berat badan yang berlebih sering dihubungkan dengan peningkatan kadar asam urat serum serta diduga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya hiperurisemia. Tujuan: Mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian hiperurisemia di Puskesmas Depok III Sleman, Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan desain case control. Responden penelitian berjumlah 70 orang yang terdiri dari 35 kasus (pasien hiperurisemia) dan 35 kontrol (pasien tidak hiperurisemia). Kedua kelompok diukur status gizi menggunakan indeks antropometri IMT. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar responden yang hiperurisemia mengalami obesitas (62,2%), sedangkan sebagian responden yang tidak hiperurisemia tidak mengalami obesitas (63,6%). Pada kelompok hiperurisemia ditemukan kejadian obesitas 2,87 kali lebih besar dibandingkan kejadian obesitas pada kelompok tidak hiperurisemia (p=0,031; OR=2,87). Kesimpulan: Ada hubungan antara obesitas dengan kejadian hiperurisemia di Puskesmas Depok III Sleman, Yogyakarta.
Copyrights © 2018