GMB 7 merupakan varietas unggul teh yang mempunyai produktivitas tinggi dan berpotensi sebagai sumber antioksidan alami, dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah, sedang, dan tinggi. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh ketinggian tempat terhadap aktivitas antioksidan, kandungan fenolik, dan flavonoid pada teh varietas GMB 7. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, mulai November 2014 sampai Februari 2015. Perlakuan yang diuji adalah ekstrak pucuk teh yang diambil dari tiga ketinggian tempat di perkebunan teh PT Tambi, Wonosobo, yaitu 690, 1280, dan 1890 m dpl. Serbuk pucuk teh sebanyak 100 g ditambahkan akuades dengan perbandingan 1:10, diekstraksi dengan air panas (90°C; 30 menit). Ekstrak disaring dan filtratnya dikeringkan menggunakan rotary vacuum evaporator (50 rpm; 60°C) sampai diperoleh ekstrak kasar kering. Fenolik total diuji dengan metode Follin-Ciocalteu pada panjang gelombang 765 nm, sedangkan flavonoid total diuji menggunakan metode AlCl3 pada panjang gelombang 510 nm. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan nilai fenolik dan flavonoid total, serta nilai IC50 GMB 7 pada ketinggian 690 m dpl lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 1.280 dan 1.890 m dpl, masing-masing sebesar 290,62 GAE mg/g ekstrak, 125 CE mg/gekstrak, dan 5,48 ppm. Kandungan fenolik dan flavonoid total berkorelasi sangat nyata dengan aktivitas antioksidan (IC50).
Copyrights © 2016