Jurnal Matematika Sains dan Teknologi
Vol 14 No 1 (2013)

PEMANFAATAN SEREH (Cymbopogon Cytratus) DALAM MENURUNKAN BAU PADA PUPUK ORGANIK CAIR DAN POTENSINYA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum)

Nurhasanah, Nurhasanah (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Aug 2013

Abstract

Research in the use of lemongrass (Cymbopogon citratus) to reduce odors in liquid organic fertilizer has been conducted in Bogor for 6 months. This study begin with a liquid organic fertilizer produced from 1 kg of shrimp waste, 1 kg of maize, 1 kg of bean sprouts, 10 liters of coconut water, 500 ml of EM4 and 500 g of sugar through fermentation process for 6 weeks. Then the result of liquid organic fertilizer was added by an ingredient lemongrass as deodorizing with doses of 0, 10%, 20% and 30% (w/v). After that it is fermented for 2 weeks. The next stage was the application of liquid organic fertilizer as a foliar fertilizer at chillies (Capsicum annum) planting using a completely randomized design (CRD) 1 factors type of using liquid organic fertilizer (control, liquid organic fertilizer without lemongrass, liquid organic fertilizer + 10% lemongrass, liquid organic fertilizer + 20% lemongrass and liquid organic fertilizer + 30% lemongrass) respectively at doses of 0, 6, 12 and 18 ppm. The parameters measured were odor (NH3 and H2S), levels of macro nutrients (N, P, K, Ca, Mg, and S) and micro nutrients (Cu, Zn, Mn, and Fe) after fermenting process, and the production of crops (fruit number and fruit weight) after planting. Research results show that the higher dose of lemongrass added cause levels of odor (NH3 and H2S) in the liquid organic fertilizer decreased and content of macro nutrients, micro nutrients, and phytohormones increased. The planting results indicate liquid organic fertilizer which added 20% lemongrass in a dose of 12 ppm was the optimal dose in increasing crop production. Penelitian penggunaan sereh (Cymbopogon citratus) dalam menurunkan bau pada pupuk organik cair telah dilakukan di Bogor selama 6 bulan. Penelitian ini diawali dengan membuat pupuk organik cair yang dihasilkan dari 1 kg limbah udang, 1 kg jagung, 1 kg touge, 10 Liter air kelapa, 500 ml EM4 dan 500 g gula pasir melalui proses fermentasi selama 6 minggu. Kemudian pada pupuk organik cair yang dihasilkan ditambahkan sereh sebagai bahan penghilang bau dengan dosis 0, 10%, 20% dan 30% (w/v). Setelah itu didiamkan selama 2 minggu. Tahapan berikutnya merupakan pengaplikasian pupuk organik cair tersebut sebagai pupuk daun pada pertanaman cabai (Capsicum annum) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor jenis pupuk organik cair yang digunakan (kontrol, pupuk organik cair tanpa sereh, pupuk organik cair + 10% sereh, pupuk organik cair + 20% sereh dan pupuk organik cair + 30% sereh) masing-masing pada dosis 0, 6, 12 dan 18 ppm. Parameter yang diukur adalah parameter kebauan (NH3 dan H2S), kadar hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan kadar hara mikro (Cu, Zn, Mn, dan Fe) setelah proses pemeraman, dan produksi tanaman (jumlah buah dan bobot buah) setelah pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis sereh yang ditambahkan menyebabkan kadar gas penyebab bau (NH3 dan H2S) pada pupuk organik cair makin berkurang dan kadar hara makro, hara mikro maupun fitohormon makin meningkat. Hasil pertanaman menunjukkan pemberian pupuk organik cair yang ditambahkan 20% sereh pada dosis 12 ppm merupakan dosis paling optimal dalam meningkatkan produksi tanaman.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

JMST

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Mathematics Other

Description

Merupakan media informasi dan komunikasi para praktisi, peneliti, dan akademisi yang berkecimpung dan menaruh minat serta perhatian pada pengembangan Matematika, ilmu pengetahuan dan teknologi. Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas ...