Fokus penelitian pada pemikiran Hassan Hanafi ini adalah: pertama, kiri Islam yang memperjuangkan pemusnahan penindasan bagi orang-orang miskin dan tertindas, ia juga memperjuangkan persamaan hak dan kewajiban diantara seluruh masyarakat. Kedua, Oksidentalisme adalah sebuah kajian ilmu yang mempelajari aspek sosial secara menyeluruh yang berkaitan dengan barat dan peradabannya, termasuk kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Ketiga, Revolusi tauhid adalah pemaknaan keesaan Tuhan menjadi “Pandangan Dunia Tauhid” bahwa seluruh aspek kehidupan sosial Islam harus diintegrasikan ke dalam “jaringan relasional Islam”. Keempat, Revitalisasi Khasanah Intelektual Klasik adalah pentingnya mempelajari berbagai ilmu pengetahuan klasik, terutama rasionalisme yang ditekankan oleh Ibnu Rusyd dan Al-Kindi. Kelima, Metode Hermeneutika yaitu metode tafsir kontemporer dan Keenam adalah Antroposentrisme yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah manusia. Pemikiran Hassan Hanafi tersebut menurut pandangan pemikir-pemikir Islam lainnya ada beberapa yang mendukung dan adapula yang mengkritik pemikirannya. Dari beberapa pemikir Islam lainnya seperti Fazlurrahman, Mohammad Arkoen, Nurcholish Madjid dan pemikir Islam yang mengkritik adalah Kuntowijoyo. Dari perbedaan tersebut, bukan berarti pemikiran Hassan Hanafi tidak relevan, ada beberapa pemikirannya yang cukup relevan untuk dimiliki oleh umat Islam untuk dijadikan motivasi dan pemikirannya untuk merekonstruksi umat Islam. Dan juga relevan tidaknya dapat dilihat bagaimana menurut sudut pandang dari al-Qur‟an. Kata Kunci: Perbandingan Agama, Pemikiran Hassan Hanafi
Copyrights © 2015