Diabetes melitus dapat menimbulkan masalah yang signifikan terhadap kualitas hidup melalui peningkatan risiko terjadinya berbagai komplikasi. Ketidakpuasan terhadap terapi juga ikut berkontribusi terhadap rendahnya efektifitas terapi. Kepuasan terapi memiliki peranan penting dalam pengelolaan DM yaitu untuk mengoptimalkan efektifitas terapi dan diyakini akan memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan untuk pasien yang berhubungan dengan kesehatannya. Penilaian rutin kepuasan terapi pada pasien DM berguna bagi profesional kesehatan untuk mengidentifikasi masalah potensial yang dialami pasien dengan pengobatan DM yang sedang dijalaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan terapi berbasis insulin dengan efektifitas terapi pada pasien DM tipe 2 di RSUD Ulin Banjarmasin.Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan melakukan purposive sampling pasien DM tipe 2 di Instalasi Farmasi RSUD Ulin Banjarmasin. Data kepuasan terapi diperoleh dengan kuesioner PSIT dan efektifitas terapi diperoleh melalui pemeriksaaan nilai HbA1c. Kuesioner diisi oleh subyek penelitian sebanyak 56 responden kemudian dianalisis menggunakan analisis bivariat yaitu uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan cara terapi responden ada pada tingkat kepuasan sedang yaitu 33 orang (58,9%). Selain itu responden dengan efektifitas terapi baik (<6,5%) hanya 3,6% sedangkan yang lain 96,4% dianggap efektifitas terapinya belum terkontrol dengan baik. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan terapi dengan nilai HbA1c (r=0828 ; p<0,05). Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan terapi berbasis insulin dengan efektifitas terapi pada pasien DM tipe 2 di Instalasi Farmasi RSUD Ulin Banjarmasin
Copyrights © 2018