Dalam tulisan ini dijelaskan secara ringkas mengenai kesusastraan Sasak di Pulau Lombok. Uraian diawali dengan menjelaskan pentingnya Agama Islam bagi orang Sasak dan dua varian agama Islam yang dianut oleh orang Sasak, yaitu Waktu Telu dan Waktu Lima. Sementara itu, dalam pembicaraan mengenai kesusastraan Sasak dijelaskan bahwa kesusastraan di Pulau Lombok diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya lewat penulisan di daun Lontar. Tulisan di daun lontar itu menggunakan sejenis aksara Jawa yang di Lombok disebut aksara Jejawen dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang digunakan dalam lontar Sasak itu berbau logat Jawa pesisiran timur tetapi banyak kosa kata yang khas Sasak dan dicampur lagi dengan kata-kata dari bahasa Aran, Melayu, Bali, dan lain sebagainya sehingga bahasa Jawa gaya Lombok selayaknya dianggap sebagai logat Jawa tersendiri.
Copyrights © 2011