Perspektif : Review Penelitian Tanaman Industri
Vol 17, No 1 (2018): Juni 2018

PENINGKATAN DAYASAING LADA(Piper nigrum L.) MELALUI BUDIDAYA ORGANIK Enhancement of Pepper (Piper nigrum L.) Competitiveness Through Organic Cultivation

Agus Kardinan ((Entomology), (h-index : 6), Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute)
I Wayan Laba (Unknown)
Rismayani Rismayani (Unknown)



Article Info

Publish Date
19 Nov 2019

Abstract

ABSTRAKLada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan penghasil devisa terbesar ketujuh pada kelompok tanaman perkebunan. Daerah pengembangan lada di Indonesia sebagian besar berada di Lampung, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi. Indonesia bukanlah Negara terbesar pemasok kebutuhan lada di tingkat dunia, namun Indonesia merupakan negara pemasok lada nomor tiga di dunia. Negara pemasok kebutuhan lada terbesar di dunia adalah Vietnam, disusul oleh Brazil. Salah satu kunci keberhasilan Vietnam adalah diterapkannya budidaya lada yang baik didukung oleh pemerintah dan swasta, sedangkan di Indonesia sebagian besar perkebunan lada adalah milik petani dengan teknik budidaya yang beragam seringkali tidak sesuai dengan SOP budidaya lada yang dianjurkan. Bersaing secara kuantitas dirasa berat untuk Indonesia, karena sampai saat ini produktivitas lada di Indonesia masih relatif rendah. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani lada di Indonesia di antaranya mutu dari produk lada yang masih rendah. Untuk meningkatkan daya saing lada salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas produk lada, melalui budidaya organik. Di tingkat internasional, produk organik mendapatkan harga premium, dihargai lebih mahal, karena selain produknya dianggap sehat juga konsumen rela memberikan harga lebih sebagai bentuk apresiasi bagi produsen organik yang telah berbudidaya ramah lingkungan, sehingga dianggap pahlawan lingkungan. Makalah ini menguraikan tentang budidaya tanaman lada secara organik dengan harapan dapat ikut memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan dayasaing lada Indonesia di Pasar dunia, sekaligus mendukung program pemerintah mewujudkan “Seribu Desa Organik”. ABSTRACTPepper (Piper nigrum L.) is a spice crop that has a high economic value, the seventh largest income earner in the plantation crop. The pepper development areas in Indonesia are mostly in Lampung, Bangka, Kalimantan and Sulawesi. Indonesia is not the bigest Country to supply international market, however Indonesia is number three to supply international market. The largest supplier of pepper needs in the words is Vietnam, followed by Brazil. One of the keys factor of Vietnam's success is the application of good pepper cultivation practice supported by both the government and the private sector, while in Indonesia most of the pepper plantations belong to farmers with diverse cultivation techniques that are often not following the recommended Standard Operation Procedure of pepper cultivation.To compete with other countries quantitatively is not easy for Indonesia, since the productivity of pepper in Indonesia is still low. One effort to anticipate this is by increasing pepper competitiveness through organic cultivation (Qualitatively). Internationally, organic produce/ product will have premium price, since the organic product is more healthy and as an appreciation from the consumers to the producer that the producers have implemented ecofriendly farming and  also consumers assume that the producer  is as an environmental hero. This paper describes organic pepper cultivation in the hope of contributing to improve the competitiveness of Indonesian pepper in the world market and also on supporting the successfull of Goverment of Indonesia program on actualizing of  “Thousands of Organic Village Program”  

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

psp

Publisher

Subject

Education

Description

Majalah Perspektif Review Penelitian Tanaman Industri diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang memuat makalah tinjauan (review) fokus pada Penelitian dan kebijakan dengan ruang lingkup (scope) komoditas Tanaman Industri/perkebunan, antara lain : nilam, kelapa sawit, kakao, ...