Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology
Vol 3, No 2 (2008): December 2008

TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN TUNA SEGAR DI ATAS KAPAL

Hari Eko Irianto (Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan)



Article Info

Publish Date
17 Aug 2008

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen ikan tuna terbesar kelima di dunia. Terdapat  beberapa jenis ikan tuna  yang banyak diperdagangkan di pasar internasional, terutama bluefin tuna, southern bluefin tuna, bigeye tuna, yellowfin tuna, albacore, dan skipjack.  Ikan tuna termasuk komoditas yang cepat mengalami proses kemunduran mutu bila tidak disimpan pada suhu rendah dan juga dapat menghasilkan senyawa histamin yang berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Ikan tuna segar bermutu baik dapat diperoleh dengan menerapkan teknik penanganan dan penyimpanan yang benar segera setelah ikan ditangkap. Cara penanganan ikan tuna setelah ditangkap yang sering diterapkan adalah penggancoan, pendaratan ke atas kapal, pematian, perusakan saluran saraf dengan alat Taniguchi, pembuangan darah, pembuangan insang dan isi perut,  pembersihan, serta penyimpanan dingin. Mutu ikan tuna dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis dan non-biologis. Faktor-faktor biologis yang berpengaruh meliputi spesies, umur, ukuran, tingkat kematangan seksual, dan adanya parasit atau penyakit, sedangkan faktor-faktor non-biologis adalah metode penangkapan, teknik penanganan, teknik pendinginan, dan teknik penyimpanan.

Copyrights © 2008






Journal Info

Abbrev

squalen

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Environmental Science Immunology & microbiology

Description

Squalen publishes original and innovative research to provide readers with the latest research, knowledge, emerging technologies, postharvest, processing and preservation, food safety and environment, biotechnology and bio-discovery of marine and fisheries. The key focus of the research should be ...