Kalimat penobatan raja Moronene di Kabaena cikal bakalnya adalah pesan perpisahan Tebota Tulanggadi kepada putranya yang terdapat dalam legenda “Donsiolangi dan Wa Lu Ea”. Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana pandangan filosofis orang Moronene di Kabaena terhadap posisi raja sebagai pemimpin tertinggi negeri, yang tercermin dari kalimat penobatan raja yang ada dalam legenda ini. Data berupa lima kalimat perpisahan raja dan anaknya diambil dari kisah legenda “Donsiolangi dan Wa Lu Ea”. Data dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan semiotika. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pandangan filosofis orang Moronene di Kabaena terhadap seorang raja adalah bahwa raja harus amanah dan mutlak berlaku adil pada rakyatnya; Raja harus berhati-hati dan penuh pertimbangan dalam mengambil putusan. Tanggung jawab sebagai raja dapat membalikkan kejadian; Kebijakan raja sangat berdampak bagi negerinya, baik dampak positif maupun negatif; dan Raja harus selalu siap menjawab pertanyaan dan mencari solusi bagi segala permasalahan rakyatnya.
Copyrights © 2017