Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian
Vol 19, No 1 (2015): Agrin

KAJIAN PREFERENSI PRODUSEN TAHU TEMPE TERHADAP BAHAN BAKU MENYONGSONG SWASEMBADA KEDELAI 2014 DI KARESIDENAN SURAKARTA

Sugiharti MH (Unknown)
Endang S.R (Unknown)
R. Kunto Adi (Unknown)
Mei Tri Sundari (Unknown)



Article Info

Publish Date
12 Sep 2017

Abstract

dan mengkaji atribut kedelai (ukuran, kebersihan, warna, harga, kandungan pati dan keseragaman) yangmenjadi preferensi produsen tahu serta atribut kedelai (ukuran , kebersihan, warna, harga, daya kembang dankeseragaman) yang menjadi preferensi produsen tempe. Penelitian dilakukan secara purposive di Kota Surakartadan 6 kabupaten yang merupakan Eks Karesidenan Surakarta yaitu Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali,Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten. Dari masing-masingdaerah diambil 15 orang produsen tahu dan 15 orang produsen tempe sebagai sampel. Dari seluruh respondenyang dijadikan sampel, hanya 208 yang bisa dianalisis. Penentuan responden menggunakan metode snowballsampling dengan pertimbangan sampel frame tidak tersedia. Hasil analisis dengan menggunakan MultiatributFishbein menunjukkan baik produsen tahu maupun tempe lebih menyukai kedelai impor sebagai bahan bakudibanding kedelai lokal. Secara berurutan atribut kedelai yang dipertimbangkan produsen tahu dalam melakukanpembelian kedelai adalah kebersihan, kandungan saripati, ukuran, keseragaman, warna dan harga. Sedangkanyang dipertimbangkan produsen tempe dalam melakukan pembelian kedelai secara berurutan adalah kebersihan,daya kembang, ukuran, warna, keseragaman dan harga. Kedelai yang menjadi preferensi produsen tahu adalahkedelai yang bersih, kandungan saripatinya banyak dan berwarna kuning. Sedangkan kedelai yang menjadipreferensi produsen tempe adalah kedelai yang bersih, daya kembang tinggi (babar-Jawa), warna kuning, ukuranbesar dan seragam.Kata kunci: swasembada, preferensi, kedelaiABSTRACTThis research aims to examine the preferences of tofu and tempeh producers on soybeans as the rawmaterial and to examine the attributes of soybeans (size, cleanliness, color, price, content of essence, anduniformity) which have been the preferences of tofu producers and also the attributes of soybeans (size,cleanliness, color, price, ability to expand, and uniformity) which have been the preferences of tempeh producers.The research was carried out purposively in Surakarta and 6 regencies in the ex-residency of Surakarta, they are:Karanganyar regency, Boyolali regency, Sukoharjo regency, Wonogiri regency, Sragen regency, and Klatenregency. As many as 15 tofu producers and 15 tempeh producers were taken as samples from each regency. Andfrom all respondents, only 208 of them could be analyzed. These respondents were determined by method ofsnowball sampling considering that sample frames were not available. Analysis results using FishbeinMultiattribute show that both the tofu and tempeh producers prefer imported soybeans to local soybeans for theraw material. Sequentially, the attributes of soybeans considered by tofu producers when purchasing soybeansare cleanliness, content of essence, size, uniformity, color, and price. While tempeh producers sequentiallyconsider cleanliness, ability to expand, size, color, uniformity, and price as the attributes of soybeans duringpurchase. Preferred by tofu producers are soybeans that are clean, contain a lot of essence, and have yellow color.While tempeh producers prefer soybeans that are clean, have high ability to expand (babar – Javanese), haveyellow color, big in size, and uniform.Keywords: self-sufficiency, preference, soybean

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

agrin

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Agrin provides facilities for publishing articles or quality papers in the form of research results in various aspects of agriculture and agricultural commodities widely including ; agronomy, agroecology, plant breeding, horticulture, soil science, plant protection, agribusiness, agroforestry, food ...