Di Indonesia, pada tahun 2005 terdapat 20,87 juta anak balita, tetapi yang mendapatkan pendidikan dengan baik seperti pada Kelompok Bermain, Taman Bermain dan lainnya yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta hanya sekitar 60%, padahal anak merupakan generasi penerus suatu bangsa. Kualitas anak tersebut tergantung pada kualitas tumbuh kembangnya, yang salah satunya dipengaruhi oleh pemberian stimulasi. Jika seorang anak kehilangan kesempatan untuk belajar di usia dini, maka perkembangan otaknya pun akan berlangsung di bawah rata-rata. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stimulasi pendidikan terhadap perkembangan kecerdasan anak usia 3-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode praeksperimental dengan rancangan satu kelompok pretes-postes. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa Raudhatul Athfal (RA) Baiturrahman, Tasikmalaya yang dipilih berdasarkan randomisasi. Sebelum diberikannya perlakuan, dilaksanakan tes IQ awal dengan menggunakan WPPSI (The Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence) dan kemudian diberikan perlakuan berupa stimulasi pendidikan selama 3 (tiga) bulan mulai Agustus s/d Desember 2007. Setelah selesai diberikannya perlakuan, dilaksanakan kembali tes IQ akhir, untuk melihat adanya perkembangan kecerdasan pada anak. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t dua sampel berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan nilai IQ pada saat tes awal dan tes akhir untuk IQ verbal sebesar 6,0 unit (92,1 vs 98,1); nilai p <0,001, IQ prestasi sebesar 6,6 unit (104,4 vs 111,0); nilai p <0,001, full IQ sebesar 7,7% atau sebesar 7,5 unit (97,5 vs 105,0); nilai p <0,001; pada anak perempuan IQ sebesar 100,8 vs 107,5 unit; nilai p 0,002; serta IQ anak laki-laki sebesar 94,2 vs 102,5 unit; nilai p <0,001. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa stimulasi pendidikan secara bermakna berpengaruh terhadap peningkatan perkembangan kecerdasan verbal, prestasi dan full IQ, serta anak perempuan usia 3-6 tahun memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada anak laki-laki.
Copyrights © 2016