Padang lamun adalah vegetasi tumbuhan laut yang memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak emisi karbondioksida di lingkungan. Akan tetapi, informasi mengenai potensi ini masih terbatas sehingga padang lamun masih kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, pada April 2016 telah dilakukan penelitian untuk memperkirakan potensi cadangan dan serapan karbon di dua lokasi di Pulau Bintan, yaitu di bagian utara (Desa Pengudang) dan bagian timur (Teluk Bakau). Perkiraan cadangan karbon pada kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan kerapatan lamun, sedangkan serapan karbon diukur berdasarkan laju produksi/pertumbuhannya. Berdasarkan pengamatan, potensi cadangan karbon oleh padang lamun di kedua lokasi berada pada nilai yang hampir sama yaitu 133,24 gC/m2 (di utara) dan 133,71 gC/m2 (di timur). Walaupun demikian, serapan karbon (karbondioksida) yang digunakan oleh lamun untuk memproduksi daun lebih tinggi di bagian timur dengan nilai 0,50 gC/h/m2 dibandingkan di utara sebesar 0,10 gC/h/m2. Dari laju produksi tersebut, laju karbon yang tersimpan di padang lamun adalah 0,0630 gC/h/m2 di bagian utara dan 0,3375 gC/h/m2 di bagian timur. Dengan demikian, area padang lamun di bagian timur Pulau Bintan (Teluk Bakau) memiliki potensi cadangan dan tingkat serapan karbon yang lebih besar daripada di bagian utara (Pengudang).
Copyrights © 2017