Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
Vol 2, No 1 (2018): Juni

PENENTUAN PROVENANCE SATUAN BATUPASIR FORMASI NANGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DICKINSON (1985)

Yohanes Arifin de Sousa (Magister Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
16 Aug 2018

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di daerah Kalisongo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan geologi seperti provenance, iklim, relief dan kemiringan satuan batupasir Formasi Nanggulan, mengacu pada beberapa ahli seperti Dickinson (1985)Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan yang meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap pra-lapangan, tahap pemetaan geologi permukaan, tahap analisis laboratorium, dan tahap penyusunan laporan. Dari beberapa data diatas dilakukan analisis  provenance dengan menggunakan mineral kuarsa, feldspar dan fragmen batuan atau lithic yang di plotkan dalam segitiga QFL.Berdasarkan hasil pengeplotan mineral penyusun batuan dari Formasi Nanggulan bahwa kedudukan umum tektonik daerah asal batuan adalah Transition Arc (Volcanic Island Arc), Sedangkan batuan asalnya besaral dari pencampuran antara batuan plutonik, batuan vulkanik maupun batuan piroklastik. Dan juga iklim, topografi dan kemiringan daerah asal batuan yaitu beriklim panas dan lembab, sedangkan bentuk topografi dan kemiringan asal batuan yaitu sedang-curam, dilihat dari bentuk mineral kuarsa dan fragmen.Kata Kunci: Provenance, Formasi Nanggulan, Metode Dickinson (1985)

Copyrights © 2018