cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
Optimalisasi Pengelolaan Sumur Tua Dalam Rangka Peningkatan Produksi Minyak Nasional dan Kesejahteraan Masyarakat Sudarmoyo Gunanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i2.2040

Abstract

Indonesia memiliki banyak sumur tua yang masih berpotensi untuk direaktivasi, hal ini menjadi fokus penelitian ini. Dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan produksi minyak bumi dalam suatu Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Kontrak Kerja Sama (KKS) yang didalamnya terdapat sumur-sumur tua dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi sumur tua, maka Menteri ESDM menetapkan Peraturan Menteri (Permen) No. 1 tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua. Terkait dengan terbitnya Permen tersebut, SKKMIGAS bersama Kementrian ESDM (cq ditjen Migas dan Setjen ESDM) dan PT PERTAMINA EP menyusun Pedoman Tata Kerja dengan tujuan sebagai pedoman kerja untuk SKKMIGAS dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dalam menangani permohonan KUD/BUMD tentang pengusahaan minyak bumi pada sumur tua. Dengan adanya peraturan dan pengawasan yang jelas, usaha pengembangan pengelolaan sumur tua dapat menjadi penggerak perekonomian bagi warga sekitar. Aspek keamanan, lingkungan, kesehatan warga dan pelaku industri dapat terjaga dengan baik. Dengan terlibatnya BUMD/KUD dalam pengelolaan sumur tua, diharapkan menjadi permulaan peran usaha daerah di sektor migas Indonesia. Pengembangan pengelolaan sumur tua relatif berbeda dengan pengelolaan sumur aktif di industri perminyakan pada umumnya. Penelitian ini membahas tentang sumur tua dari aspek definisi, tahapan perijinan, metoda pemilihan kandidat, sikap dan persepsi masyarakat sekitar sampai teknologi yang berkembang saat ini untuk pengelolaan sumur tua. Optimalisasi pengelolaan sumur tua menjadi tidak ekonomis jika menggunakan Standart Teknologi Perminyakan yang ada saat ini,. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi RIG Tepat Guna dan Pompa APTG yang sesuai dengan karakteristik sumur tua, agar efisien, ekonomis dan memenuhi standar HSE di industri perminyakan.
Prediksi Pore Pressure Menggunakan Metode D-Exponent Dan Eaton Sonic Log P.Subiatmono 1a; Avianto Kabul Pratiknyo; Dicky Dingkaputra
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1771

Abstract

Selama pemboran tidak jarang menjumpai suatu permasalahan, oleh sebab itu evaluasi sangat perlu dilakukan untuk menghindari permasalahan pada operasi pemboran selanjutnya. Seperti pada sumur “X – 01” di lapangan Y di jumpai gas flowing,pipe sticking, dan mud lost.Untuk dapat mengevaluasi permasalahan pada sumur “X – 01” perlu diketahui tekanan bawah permukaan. Langkah pertama adalah melakukan kompilasi data parameter drilling, density log, GR log, dan data sonic log. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa dan perhitungan profil tekanan bawah permukaan. Analisa dan perhitungan profil tekanan bawah permukaan digunakan untuk mendapatkan desain rekonstruksi pore pressure prediction yang optimum untuk menghindari permasalahan downhole problem pada pelaksanaan pemboran.
PENENTUAN PROVENANCE SATUAN BATUPASIR FORMASI NANGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DICKINSON (1985) Yohanes Arifin de Sousa
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2180

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di daerah Kalisongo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan geologi seperti provenance, iklim, relief dan kemiringan satuan batupasir Formasi Nanggulan, mengacu pada beberapa ahli seperti Dickinson (1985)Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan yang meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap pra-lapangan, tahap pemetaan geologi permukaan, tahap analisis laboratorium, dan tahap penyusunan laporan. Dari beberapa data diatas dilakukan analisis  provenance dengan menggunakan mineral kuarsa, feldspar dan fragmen batuan atau lithic yang di plotkan dalam segitiga QFL.Berdasarkan hasil pengeplotan mineral penyusun batuan dari Formasi Nanggulan bahwa kedudukan umum tektonik daerah asal batuan adalah Transition Arc (Volcanic Island Arc), Sedangkan batuan asalnya besaral dari pencampuran antara batuan plutonik, batuan vulkanik maupun batuan piroklastik. Dan juga iklim, topografi dan kemiringan daerah asal batuan yaitu beriklim panas dan lembab, sedangkan bentuk topografi dan kemiringan asal batuan yaitu sedang-curam, dilihat dari bentuk mineral kuarsa dan fragmen.Kata Kunci: Provenance, Formasi Nanggulan, Metode Dickinson (1985)
Arah Arus Purba Formasi Bapang Daerah Dayu dan Sekitarnya Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah Fikri Prasetyo; Mahap Maha; Ediyanto Ediyanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1772

Abstract

Daerah penelitian secara administrasi terletak di daerah Dayu dan sekitarnya, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Bagian Utara dari daerah penelitian dibatasi oleh Desa Bukuran, disebelah Timur dibatasi oleh Desa Jembangan, disebelah Barat dibatasi oleh Desa Krandowahono, dan disebelah Selatan dibatasi oleh Desa Rejosari. Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas enam satuan litostratigrafi dengan urutan dari tua ke muda adalah Formasi Puren (Pliosen Awal-Akhir), Formasi Cemoro (Plistosen Awal), Formasi Bapang (Plistosen Awal-Tengah), Formasi Pohjajar (Plistosen Tengah), Mud Vulcano (Plistosen Akhir) mengintrusi satuan yang lebih tua sebelumnya, dan satuan Endapan Aluvial (Holosen) yang menumpang tidak selaras di atas batuan yang lebih tua. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian dipengaruhi oleh deformasi kedua Zona Kendeng yang berarah utara - selatan. Penelitian arah arus purba di daerah Dayu, menggunakan hasil pengukuran arah sumbu struktur sedimen cross-bedding yang tersebar di Formasi Bapang. Berdasarkan hasil pengukuran arah sumbu cross-bedding di delapan belas lokasi pengukuran, disimpulkan bahwa arah arus purba Formasi Bapang mengarah ke baratlaut dengan tinggian di sebelah tenggara. Arah arus purba Formasi Bapang berpola Unimodal (Tucker, 2003) yang mencirikan lingkungan pengendapan Fluvial, dengan material vulkanik yang diperkirakan bersumber dari sebelah tenggara lokasi penelitian.
Optimasi Intermittent Gas lift Pada Sumur AB-1 Lapangan Brownfield Mia Ferian Helmy
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2182

Abstract

Gas lift is one of the artificial lift method that has mechanism to decrease the flowing pressure gradient in the pipe or relieving the fluid column inside the tubing by injecting amount of gas into the annulus between casing and tubing. The volume of  injected gas was inversely proportional to decreasing of  flowing  pressure gradient, the more volume of gas injected the smaller the pressure gradient. Increasing flowrate is expected by decreasing pressure gradient, but it does not always obtained when the well is in optimum condition. The increasing of flow rate will not occured even though the volume of injected gas is abundant. Therefore, the precisely design of gas lift included amount of cycle, gas injection volume and oil recovery estimation is needed. At the begining well AB-1 using artificial lift method that was continuos gas lift with PI value assumption about 0.5 STB/D/psi. Along with decreasing of production flow rate dan availability of the gas injection in brownfield, so this well must be analyze to determined the appropriate production method under current well condition. There are two types of gas lift method, continuous and intermittent gas lift. Each type of gas lift has different optimal condition to increase the production rate. The optimum conditions of continuous gaslift are high productivity 0.5 STB/D/psi and minimum production rate 100 BFPD. Otherwise, the intermittent gas lift has limitations PI and production rate which is lower than continuous gas lift.The results of the analysis are Well AB-1 has production rate gain amount 20.75 BFPD from 23 BFPD became 43.75 BFPD with injected gas volume 200 MSCFPD and total cycle 13 cycle/day. This intermittent gas lift design affected gas injection volume efficiency amount 32%.
ANALISIS GERAKAN MASSA BERDASARKAN SIFAT FISIK MEKANIK TANAH DAERAH KALIJAMBE, KECAMATAN BENER, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH Yanuar Nursani Indriani; Sari Bahagiarti Kusumayudha; Heru Sigit Purwanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i2.2080

Abstract

Bencana tanah longsor hampir setiap musim hujan selalu menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Wilayah Indonesia yang rawan akan bencana tanah longsor antara lainKabupaten Purworejo, Jawa Tengah, khususnya Kecamatan Bener. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologi di daerah tersebut,terdiri dari litologi berupa material gunung api,derajat pelapukan tinggi, dan memiliki bentuk lahan dengan kemiringan lereng yang curam.Pada lereng curam tersebut sering kali terdapat bidang lemah yang terbentuk di antara batuan segar yang kedap air dengan tanah pelapukan yang lebih poros, sehingga berpotensi menjadi bidang gelincir. Kondisi lereng yang tidak memenuhi kriteria keamanan dan tidak terpantau akan menjadi ancaman bagi kehidupan disekitarnya,bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis gerakan tanah, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng, dan menyusunmodelpenanggulangan sertapengurangan dampak gerakan massa yang terjadi.
Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor Dengan Metode Analsis GIS: Studi Kasus Daerah Semono dan Sekitarnya Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Tara Shinta Dewi; Sari Bahagiarti Kusumayudha; Heru Sigit Purwanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1773

Abstract

Kecamatan Bagelen dan Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah termasuk wilayah yang berpotensi longsor cukup tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya kejadian gerakan tanah, dan telah menimbulkan baik kerusakan fisik maupun korban jiwa. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan dan menganalisis potensi gerakan tanah dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan langsung di lapangan dilakukan dengan memperhitungkan faktor internal (litologi dan struktur geologi) serta faktor eksternal (kemiringan lereng, curah hujan, dan tataguna lahan). Metode kuantitatif menggunakan analisis berbasis Geographic Information System (GIS) dengan parameter yang diberi bobot, meliputi litologi, struktur geologi, kemiringan lereng, curah hujan dan tata guna lahan. Daerah penelitian memiliki topografi bergelombang berlereng curam yang didominasi oleh batuan penysusun berupa lava dan breksi piroklastik yang telah mengalami pelapukan cukup lanjut serta memiliki rata-rata curah hujan 2164mm/tahun. Penelitian ini menghasilkan peta zonasi rawan longsor yang terbagi menjadi tiga zona yaitu zona rendah di desa Kemanukan, Piji, Clapar Kecamatan Bagelen; zona sedang di desa Somongari, Semagung, Hargorojo, Kecamatan Bagelen dan zona tinggi di desa Semono dan Durensari Kecamatan Bagelen, Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing serta Desa Hargotirto Kecamatan Kokap. Tipe gerakan tanah yang ada adalah aliran dan rayapan. Hasil penelitian dibaharkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi dasar untuk melakukan mitigasi bencana, dan pembangunan wilayah.
Peningkatan Perolehan Minyak Dengan CO2 Flooding pada Lapangan “X” Lapisan “Y” Edgie Yuda Kaesti; Bambang Bintarto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1768

Abstract

Enhance Oil Recovery (EOR) adalah salah satu teknik dalam meningkatkan jumlah minyak yang dapat di produksikan. Proses CO2-EOR adalah dengan menginjeksi CO2 pada lapisan produktif dengan tekanan dibawah tekanan rekah formasi. Pada EOR ini menggunakan CO2 karena CO2 mudah larut dalam minyak bumi namun sulit larut pada air dan ketersediaan CO2 pada lapangan migas sangat berlimpah.Pemilihan metode peningkatan perolehan dengan CO2 Flooding pada Lapangan X menggunakan gas CO2 dikarenakan: gas CO2 tidak bereaksi dengan air atau minyak dan ketersediaan gas CO2 yang cukup besar di Lapangan X. Peningkatan perolehan minyak pada lapisan “Y” dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain dengan Water Flooding (Injeksi Air) dan CO2 Flooding (Injeksi CO2). Pada Lapangan X lapisan Y ini peningkatan perolehan minyak dilakukan dengan metode CO2 Flooding.Sumur-sumur yang digunakan sebagai sumur injeksi pada proses injeksi gas CO2 adalah sumur water flooding dan sumur suspended pada lapisan yang sama. Recovery factor menggunakan skenario pengembangan menggunakan injeksi gas CO2 akan bertambah sebesar 47,05% dari recovery factor pada base case sebesar 58,79% menjadi 86,84% (sama dengan 350 MSTBO).
Analisis Potensi Hidrokarbon dan Perhitungan Cadanagan Oil Current Lapisan M1 dan M2 pada Formasi W Sumur AP#1 Lapangan Lirik Muslim Abdurrahman
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2215

Abstract

Sumur AP#1 berada pada Formasi W di lapangan lirik dan telah diproduksikan sejak tahun 1975. Seiring berjalannya waktu, produksi minyak sumur AP#1 yang berada pada lapisan G1, G2, G3 tidak lagi ekonomis untuk diproduksikan, hal ini disebabkan kadar air yang telah mencapai 100%. Lapisan M1 dan M2 merupakan lapisan yang mengandung hidrokarbon yang akan diusulkan untuk dilakukan pekerjaan workover (KUPL). Interpretasi RST log digunakan sebagai acuan dalam pengusulan lapisan yang mengandung hidrokarbon tersebut. Namun demikian, untuk memaksimalkan hasil dan agar lebih meyakinkan adanya akumulasi cadangan oil current dikedua lapisan tersebut maka perlu dilakukannya analisis potensi hidrokarbon.Analisis potensi hidrokarbon dilakukan menggunakan model Simandoux dan RST log. Sementara itu, nilai saturasi oil residual (Sor) digunakan dari data core (SCAL) dan untuk mendapatkan hasil potensi hidrokarbon yang lebih akurat dan selanjutnya menghitung cadangan oil current menggunakan RST log.Hasil analisis potensi hidrokarbon pada lapisan M1 diperoleh nilai saturasi oil awal (Soi) 67% dan (So) current 37.6%. Nilai (So) current tersebut sesuai dengan kondisi actual sumur dan masih berada di atas nilai saturasi oil residual (Sor) sebesar 22% dengan nilai moveable hydrocarbon index (MHI) current yang diperoleh (0.686) < 0.7, sehingga lapisan M1 masih berpotensi untuk diproduksi. Lapisan M2 diperoleh nilai awal (Soi) 29.8% dan (So) current 38.4%. Nilai (So) current tersebut tidak sesuai dengan kondisi actual sumur dan jika dilihat dari nilai awal (Soi) 29.8% yang hampir mendekati nilai (Sor) sebesar 22%, dengan nilai MHI awal (0.753) > 0.7, sehingga lapisan M2 kurang berpotensi untuk diproduksikan. Hasil perhitungan cadangan oil current pada lapisan M1 diperoleh nilai recovery factor (RF) sebesar 41.4%, sehingga nilai volumetric recoverable oil reserves (Nr) diperoleh sebesar 67 MSTB dan Lapisan M2 diperoleh nilai RF sebesar 42.8% dengan nilai Nr sebesar 94 MSTB
PENGARUH DISKONTINUITAS DAN PELAPUKAN LAVA ANDESIT TERHADAP SIFAT MEKANIK BATUAN DI GIRIPURWO, GIRIMULYO, KULONPROGO, DIY Arie Noor Rakhman; Nur Widi Astanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i2.2111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diskontinuitas dan pelapukan massa batuan lava andesit terhadap sifat karakteristik sifat mekanik batuan beku lava andesit di Daerah Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Data penelitian berupa kondisi geologi, sifat fisik batuan, derajat pelapukan disertai hasil uji kuat tekan, absorpsi atau penyerapan air dan petrografi pada batuan lava andesit. Model struktur batuan lava yang dipergunakan yaitu model Gordon Andrew MacDonald (1972). Identifikasi derajat pelapukan batuan dan pola strukturnya pendekatan model Geological Society of London (1990). Sintesa data menghasilkan hubungan korelasi antar sifat fisik terhadap sifat mekaniknya.Nilai kuat tekan batuan lava andesit (396.18 - 1,802.89 kg/cm2) dikontrol oleh bidang diskontinuitas berupa struktur kekar, skoria, sesar dan bidang ketidakselarasan. Dari bawah ke atas berkembang derajat pelapukan tingkat IB hingga IV, kekuatan batuan semakin rendah oleh adanya air berupa tegangan air pori (nilai serapan 0,31 – 2,19%) pada bidang diskontinuitas tersebut. Kekuatan friksi batuan dapat bertambah oleh keberadaan mineral karbonat produk pelapukan mineral plagioklas yang mengisi celah bidang diskontinuitas.