Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian

Integrasi Data Seismik 3D Terikat dengan Data Log untuk Karakterisasi Reservoir Hidrokarbon di Zona Unconformity Lapangan F3 Belanda

Helmi Moejahid Ramud (Program Studi Teknik Geofisika, Jurusan Teknik Kebumian, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala)
Wahyu Wahyu Triyono (Pertamina Hulu Energi ONWJ)
Irwandi Irwandi (Program Studi Teknik Geofisika, Jurusan Teknik Kebumian, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
25 Jul 2017

Abstract

Kebutuhan akan energi yang tinggi menuntut pencarian sumber minyak dan gas dilahan yang baru dengan metode yang lebih handal. Namun kebanyakan software untuk tersebut merupakan software berbayar. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengolahan dan interpretasi menggunakan FOSS (Free Open Source Software) dan data seismik dan log yang digunakan juga data yang bisa diakses free oleh publik misalnya data Lapangan F3 Belanda. Lapangan F3 tersebut merupakan sebuah lapangan yang telah berhasil di akuisisi untuk melihat prospek migas di laut utara (North Sea) tepatnya berada di sektor laut utara Belanda yang terletak pada kordinat N 54052’0,86”/ E 4048’47,07”. Data seismik yang tersedia pada penelitian ini adalah post-stack time migration (PSTM) dengan sampling rate sebesar 4ms dan fasa nol, data tersebut berupa seismik laut 3D yang telah diakuisisi pada tahun 1987. Dalam menganalisis sebaran batupasir untuk karakterisasi reservoir digunakan data log gamma ray, log porosity dan peta ketebalan waktu (isochrone). Bersadarkan interpretasi log gamma ray dan log porosity pada sumur F03-4 dan F06-1 menunjukkan bahwa nilai log gamma ray yang berada pada zona unconformity sangatlah tinggi sedangkan nilai log porosity rendah, dapat diidentifikasi bahwa zona unconformity terletak pada litologi batu serpih (shale). Berdasarkan dari peta ketebalan waktu (isochrone) bahwa area yang berada pada bagian selatan dan barat daya mengalami penipisan dengan nilai 40 m/s. Dari hasil peta ketebalan waktu dapat disimpulkan bahwa area yang mengalami penipisan diduga sebagai zona unconformity. Dalam petroleum system batu serpih merupakan batuan yang memiliki porositas dan permeabiltas rendah, oleh karena itu batu serpih tidak dapat berperan sebagai reservoir. pada dasarnya batu serpih sangat cocok dan berperan sebagai perangkap stratigrafi atau perangkap unconformity. Pada lapangan F3 Belanda ini zona unconformity berada pada lingkungan pengendapan delta, terbentuk mulai kala pertengahan Miosen dan berakhir pada kala Pliosen.

Copyrights © 2017