Efek pull-up adalah kondisi geologi yang tidak aktual, dimana pull-up terlihat layaknya antiklin. Efek pull-up muncul akibat dari penjalaran gelombang seismik yang cepat melalui bodi build-up karbonat pada formasi karbonat (real geologi) Hal ini mengakibatkan nilai kecepatan menjadi lebih tinggi pada formasi di bawah bodi build-up, sehingga formasi yang tampak pada citra seismik terlihat terangkat layaknya antiklin. Citra seismik merupakan representasi dari akustik impedansi sehingga parameter kecepatan sangat menentukan tampilan pada citra seismik. Kondisi efek pull-up dapat menimbulkan misinterpretasi, sehingga perlu dihilangkan sampai diperoleh kondisi aktual geologi. Penelitian ini berada pada Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang memiliki banyak formasi karbonat. Diantara formasi karbonat di Blok ONWJ adalah Parigi dan Preparigi. Formasi yang diteliti adalah formasi Main (yang memiliki litologi batupasir) di bawah formasi Preparigi. Penelitian ini dilaksanakan di PHE OWNJ (Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java) Jakarta, Indonesia. Metode menghilangkan efek pull-up pada penelitian ini digunakan pemodelan kecepatan (velocity model) sehingga diperoleh kondisi kecepatan yang bersifat aktual. Velocity model yang diperoleh bersifat kuantitatif. Data yang tersedia pada pada velocity model selain adanya data seismik 3D PSTM (Pre-Stack Time Migration), juga didukung data sumur dan chekckshot. Setelah diperoleh model kecepatan dilakukan konversi seismik domain waktu ke kedalaman(TD-conversion) untuk penilaian kondisi geologi. Menggunakan metode layer cake telah berhasil menghilangkan efek pul-up berupa antiklin. Model kedalman mempunyai tingkat keakuratan yang cukup baik (error 1.26%).
Copyrights © 2017