Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan
Vol 1, No 1: Agustus 2017

Kedudukan Anak Perempuan Dalam Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Batak di Kabupaten Aceh Tengah

Rouli Lastiurma Sinaga (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
26 Aug 2017

Abstract

Masyarakat batak adalah masyarakat yang menganut sistem patrilineal, yaitu menarik garis keturunan dari pihak laki-laki, dalam masyarakat batak yang berhak mendapatkan harta warisan hanya anak laki-laki sedangkan anak perempuan yang sudah menikah akan masuk dalam clan suaminya. Dalam kenyataannya masyarakat batak yang ada di Aceh Tengah anak perempuan telah berkedudukan sebagai ahli waris. Tujuan penulisan ini kedudukan anak perempuan dalam masyarakat Batak di Aceh Tengah, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hak waris terhadap anak perempuan dalam masyarakat Batak,  pelaksanaan pembagian harta warisan yang dilakukan oleh masyarakat Batak di Aceh Tengah terhadap anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif empiris, data penelitian ini diperoleh melalui penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder dengan cara menelaah buku-buku dan undang-undang yang berlaku. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk mendapat data primer yang dilakukan dengan teknik wawancara dengan responden dan informen. Hasil penelitian, anak perempuan dalam masyarakat batak di Kabupaten Aceh Tengah sudah berkedudukan sebagai ahli waris, orang batak yang telah merantau di Aceh Tengah membagikan harta warisan kepada anak-anaknya dengan tidak membedakan gender. Faktor yang mempengaruhi perkembangan hak waris yaitu, faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor agama dan faktor perkawinan yang di pandang lebih adil dalam pembagian warisan, sehingga tidak terjadi masalah dalam keluarga. Pembagian warisan yang dilakukan oleh masyarakat batak dengan dua cara yaitu sebelum pewaris meninggal dunia dan sesudah pewaris meninggal dunia, dengan adanya musyawarah dan kesepakatan dalam keluarga yang dipimpin oleh saudara tertua. Saran dari peneliti agar pemerintah membuat peraturan perundang-undangan tentang pembagian warisan yang bersifat nasional, sehingga tidak ada keanekaragamaan pembagian warisan baik dikalangan muslim maupun non muslim, maka terciptalah kepastian hukum tentang kedudukan anak perempuan dalam masyarakat batak sebagai ahli waris. Batak Societyis Patrilineal, the nancestry line taken from the son, so only a son will inherit the wealth besides the girl will join along the husband’ sclan. But nowadays, the girls of Batak in Aceh Tengah also have a right to inherit according to the law that applied in the society. The purposes of this research is to find the information about girls’ position in the  Batak society who goes to overseas, the factors that influence Batak's cultural hereditary law, and the implementation of wealth sharing of Batak Society in Aceh Tengah. This research applies the Normative Empirical method. The Secondary data is obtained through the Library Research from the books and positive law that applicable. And the primer data is obtained through the Field Reasearch by interviewing some respondents and informants. The research shows that the girls’ positionin Batak Society of Aceh y is already worth as the heirs. They divide the wealth to the boy and girl at the same amount regardless to gender. The major factor that leads this change is economy, education, environtment, and also religion factor and marital factor that accepted as the most fairest way to divide the wealth. There exist two methods in dividing the inheritance, whether before or after the heirs passed away by conducting a deliberation and agreement between the family led by the eldest son. It is advisable to the government, they shouldcreate a law on thedistibution of inheritance that could be applied as the national positive law, so there will be no longer differences in it, and could lead to the supremacy of law about the girls’ position in the Batak society as the heirs.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

perdata

Publisher

Subject

Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan merupakan jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, dengan durasi 4 (empat) kali dalam setahun, pada Bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan menjadi sarana ...