<![CDATA[Penelitian ini dilatari oleh kegelisahan, adanya pemikiran bahwa, peran kepala sekolah/madrasah tereduksi menjadi peran administrator, manajer, dan supervisor terhadap program-program yang dicanangkan pada lembaga pendidikan. Seorang kepala sekolah/madrasah harus bisa menumbuhkan efektifitas program yang direncanakan, inovatif dalam mengambil keputusan, serta efesien dari sisi pengelolaan waktu. Semuanya ini harus terinternalisasi di dalam diri kepala sekolah/madrasah. Penelitian ini, berbentuk penelitian kualitatif dengan model analisa isi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa, kedisiplinan, komunikasi, partisipasi, serta membangun budaya kerja yang professional, menjadi kata kunci keberhasilan kepemimpinan di SMPN 1 Cluring dan Mts Wringinrejo. Holisme peran dan internalisasi tanggung jawab yang kuat, akan menghasilkan modal kepemimpinan yang dapat memberdayakan tenaga pendidik, secara efektif dan terukur. This study is based on anxiety, the idea that the role of the principal / madrasah is reduced to the role of administrators, managers, and supervisors of programs proclaimed in educational institutions. A principal / madrasah should be able to grow the effectiveness of planned programs, innovative in making decisions, and efficient in terms of time management. All this must be internalized within the principal / madrasah. This research, in the form of qualitative research with content analysis model. This research reveals that discipline, communication, participation, and building a professional work culture become the key to leadership success in SMPN 1 Cluring and Mts Wringinrejo. Holism's role and strong internalization of responsibilities, will result in leadership capital that can empower educators, effectively and measurably.]]>
Copyrights © 2017
