BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap
Vol 2, No 1 (2008): (April 2008)

PERUBAHAN UPAYA DAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI SEKITAR LAUT JAWA: KAJIAN PASKA KOLAPS PERIKANAN PUKAT CINCIN BESAR

Suwarso Suwarso (Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta)
Wudianto Wudianto (Pusat Riset Perikanan Tangkap, Ancol-Jakarta)
Suherman Banon Atmaja (Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta)



Article Info

Publish Date
09 Feb 2017

Abstract

Penyusutan stok (biomassa) ikan pelagis di Laut Jawa dan Selat Makassar akibat peningkatan kapasitas penangkapan yang tak terkontrol diduga menjadi sumber penyebab penurunan produktivitas pukat cincin yang berlangsung secara simultan sejak tahun 1995 sampai dengan sekarang (tahun 2006), serta memberikan hasil tangkapan semakin rendah dan tidak menguntungkan. Kajian tentang perubahan upaya dan hasil tangkapan ikan pelagis pasca collaps perikanan pukat cincin inididasarkan pada data hasil tangkapan (per spesies) dan upaya (jumlah trip, hari laut) kapal pukat cincin yang mendarat di Pekalongan dan Juwana kurun waktu tahun 1999 sampai dengan 2006. Hasil menunjukkan jumlah kapal aktif berkurang, karena sejumlah kapal tidak lagi dapat beroperasi (bangkrut), sedang kapal yang beroperasi nampak tidak efisien yang terlihat dari jumlah hari laut yang semakin lama, jumlah trip per kapal juga makin menurun. Tidak ada lagi perluasan daerah penangkapan baru karena perluasan telah mencapai maksimum pada tahun 1996. Selain itu, dalam usaha merespon ketidakseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan tinggi biaya eksploitasi,beberapa kelompok usaha perikanan bermodal kuat juga melakukan ekspansi (relokasi) daerah penangkapan baru di luar perairan Laut Jawa dan Selat Makassar; transhipment di laut dimungkinkan banyak dilakukan. Penurunan laju tangkap terjadi di hampir seluruh daerah penangkapan, disertai dengan pergeseran komposisi spesies terutama di Jawa bagian timur (Matasirih) dan Selat Makassar. Terutama pada puncak musim hasil tangkapan (musim peralihan antara bulan September sampai dengan Nopember), kategori layang (Decapterus spp.) yang dalam keadaan normal dominan keberadaan tergeser oleh muncul spesies baru, yaitu ikan ayam-ayaman (Aluterus monoceros, Monacanthidae). Selar bentong (Selar crumenophthalmus) cenderung semakin banyak, tetapi banyar(Rastrelliger kanagurta) makin sedikit. Kontrol upaya sangat penting dilakukan kalau tujuan sustainable fisheries akan dicapai; bagi perikanan pelagis Laut Jawa kontrol tersebut dalam hal jumlah dan ukuran kapal, teknologi penangkapan, dan lama di laut.

Copyrights © 2008






Journal Info

Abbrev

bawal

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap dipublikasikan oleh Pusat Riset Perikanan yang memiliki p-ISSN 1907-8226; e-ISSN 2502-6410 dengan Nomor Akreditasi RISTEKDIKTI: 21/E/KPT/2018, 9 Juli 2018. Terbit pertama kali tahun 2006 dengan frekuensi penerbitan tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, ...