Penelitian ini bertujuan untuk menemukan desain pondasi alternatif untuk rumah yang mampu beradaptasi terhadap banjir di lahan basah atau dataran banjir. Ada banyak konsep desain pondasi untuk rumah berbasis air di Kalimantan dan Indonesia. Metodologi pada makalah ini terbagi menjadi 6 tahapan. Tahap pertama adalah memetakan kondisi secara umum lahan basah dan kondisi khusus saat banjir yang ada di Kalimantan Tengah dan Palangka Raya. Tahap kedua adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul sebagai dampak dari banjir dan merumuskannya menjadi tujuan. Tahap ketiga adalah mengkaji desain-desain pondasi yang ada di lahan basah dengan memperhatikan kearifan lokal. Tahap keempat adalah mengkaji dan membuat desain alternatif untuk rumah yang mampu beradaptasi terhadap banjir di lahan basah atau dataran banjir. Tahap kelima adalah kesimpulan. Hasil kajian menemukan fondasi arkâa modulam sebagai alternatif pemecahan. Dengan Arkâa Modulam ini, diharapkan rumah-rumah panggung di lahan basah perkotaan Kalimantan yang telah terendam air banjir maksimal, tak lagi menambah ketinggian tonggak rumah panggung atau mengurug lahannya, melainkan merubah bentuk rumah panggung tersebut menjadi rumah amfibi. Selain itu, dengan Rumah Amfibi, diharapkan akan tercipta arsitektur yang bersahabat dengan air yang mana kehadirannya tak mencemari lingkungan dan mampu beradaptasi terhadap kenaikan muka air banjir.Kata kunci: Dataran banjir, Rumah Amfibi, Fondasi Arkâa Modulam
Copyrights © 2017