FKIP e-PROCEEDING
2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR BAHASA RUSIA

Susi Machdalena (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Jul 2017

Abstract

Abstrak: Bahasa Indonesia dewasa ini banyak diminati oleh banyak negara di dunia. Hal ini terlihat salah satunya dari banyaknya permintaan pengajar yang berkualifikasi doctor ( khususnya dalam bidang bahasa Indonesia) untuk mengajar bahasa Indonesia di luar negeri. Permintaan ini masuk ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui kedutaan-kedutaan besar Indonesia di berbagai negara. Salah satu Negara yang selalu meminta pengajar bahasa Indonesia adalah Rusia. Untuk mempelajari bahasa Indonesia penutur bahasa Rusia memiliki cara atau model tersendiri mengingat bahasa Rusia merupakan bahasa berfleksi dan mereka terbiasa dengan berbagai macam aturan bahasa yang kompleks dan teratur. Model-model yang digunakan adalah model pengajaran bahasa yang dimulai dengan sejarah bahasa Indonesia secara singkat lalu bunyi-bunyi huruf dalam alfabet bahasa Indonesia, lalu bunyi-bunyi huruf dan cara-cara pengucapannya serta contoh-contoh katanya. Pengajaran vokal diftong akan mendapat perhatian lebih daripada pengucapan huruf-huruf lain. Selain itu, bunyi /ng/ mendapat perhatian lebih juga karena bunyi-bunyi ini tidak terdapat dalam bahasa Rusia, misalnya, kata angin akan dibaca /an gin/. Suku kata perlu diajarkan lebih awal, lalu latihan pengucapan dengan kata-kata yang sudah dibagi ke dalam suku kata. Teks dipelajari agar pengucapan kata yang berada dalam kalimat-kalimat pendek dapat dihafal tanpa mengetahui gramatika bahasa Indonesia terlebih dahulu. Setelah menguasai kosa kata mulai dipelajari tata bahasa dan kalimat-kalimat sederhana. Kelas kata yang pertama diajarkan adalah nomina, preposisi lalu pembentukan kata dengan prefiks-prefiks secara bertahap, verba refleksif, kontruksi-konstruksi kalimat dengan modal harus, dapat, bisa, kalaimat-kalimat yang menyatakan etika berbicara sampai pada semua pembetukan kata dengan prefiksasi sufikasasi dan konstruksi kalimat majemuk koordinatif dan subordinatif. Pelajaran gramatika dalam seminggu diberikan tiga kali pertemuan, sedangkan latihan dan bacaan diberikan 5 kali dalam seminggu. Dengan jumlah mahasiswa yang sangat ideal antara 6 -12 orang dalam satu grup serta kualifikasi dosen yang sangat tinggi maka target pendidikan akan tercapai dengan sangat baik. Dari pengamatan selama enam tahun di Institut Asii i Afriki di Moskow hasil belajar mahasiswa tercapai 100%. Semua mahasiswa yang lulus dari institute tersebut memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan siap untuk bekerja dibidangnya. Kata-kata Kunci: BIPA, model pembelajaran, Rusia

Copyrights © 2017