cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
FKIP e-PROCEEDING
Published by Universitas Jember
ISSN : 25275917     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 532 Documents
ARAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS INDUSTRI KREATIF DAN INDUSTRI BUDAYA DI ERA GLOBAL Ahmad Syukron
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menuju visi ekonomi kreatif Indonesia 2025. Dalam konteks tersebut, stakeholder di bidang pendidikan patut berpikir untuk menjadikan pendidikan menjadi salah satu basis penopang melalui pengembangan pembelajaran berbasis industri kreatif. Selain itu, pengembangan ini perlu disinergikan dengan kearifan lokal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan berpotensi untuk dikemas menjadi culture industries. Selanjutnya, pada level satuan pendidikan, capaian kompetensi hendaknya bermuara pada penguasaan hardskill dan softskill dalam koridor penguatan industri kreatif. Lebih khusus, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) yang berposisi sebagai mata pelajaran penghela dalam struktur kurikulum saat ini. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan paparan yang menggambarkan pengembangan PBSI berbasis industri kreatif dan industri budaya di era global. Paparan berfokus pada arah pengembangan PBSI yang berpijak pada kajian yang bersifat analitis-prediktif. Hasil kajian ini diharapkan mampu menjadi khasanah untuk mengembangkan ide serupa dan mengimplementasikannya di berbagai daerah Indonesia. Kata-kata Kunci: pembelajaran, industri kreatif, industri budaya, era global
KARUT-MARUT DALAM KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) DI INDONESIA Emy Rizta Kusuma; Asri Ismail
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Kurikulum merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang sangat penting di Indonesia. Kurikulum menjadi acuan dalam kegiatan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Kurikulum dalam pembelajaran BIPA bertujuan agar tujuan dari pembelajaran BIPA dapat terwujud secara sistematis dan teratur. Akan tetapi, sampai saat ini kurikulum BIPA di Indonesia masih belum jelas. Padahal, Pusat Pembinaan dan Pelayanan Bahasa telah merumuskan kurukulum BIPA secara nasional. Adanya ketidakjelasan kurikulum tersebut tentunya menjadi masalah dalam pembelajaran BIPA. Kajian ini membahas lebih lanjut tentang karut-marut kurikulum BIPA di Indonesia dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Kajian ini bertujuan untuk meminimalisir dampak dari karut-marut kurikukulum BIPA di Indonesia yang masih belum jelas. Kata-kata kunci : BIPA, kurikulum BIPA, pembelajaran BIPA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH MAHASISWA PROGRAM JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL (JTD) MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Mujianto Mujianto; Zubaidi Zubaidi; Yusuf Suprapto YM
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Prodi JTD Polinema dalam menyusun karya ilmiah melalui model PBL. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan desain penelitian berbentuk PTK. Data penelitian berupa pelaksanaan pembelajaran peningkatan kemampuan menyusun karya ilmiah melalui model PBL, baik yang berupa data proses maupun data produk pembelajaran. Data tersebut diperoleh dengan teknik observasi, angket, dan studi dokumentasi. Data dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan, model PBL, inovasi pembelajaran pada era global, dapat meningkatan kemampuan menyusun karya ilmiah bagi mahasiswa Prodi JTD Polinema. Peningkatan kemampuan menyusun karya ilmiah ini dapat dilihat dari segi proses maupun produk pembelajaran. Peningkatan dari segi proses tercermin pada peningkatan kualifikasi pembelajaran dengan indikator adanya peningkatan keantusiasan dan keaktifan mahasiswa, dari pembelajaran siklus I ke pembelajaran siklus II. Peningkatan dari segi produk tercermin pada peningkatan kualitas produk karya ilmiah mulai bagian awal, isi, notasi ilmiah, dan aspek mekanis penulisan dari siklus I ke siklus II. Kata-kata Kunci: pembelajarn berbasis masalah, kualifikasi pembelajaran, hasil belajar
BAB 2 KEINDONESIAAN: KONSTRUKSI DAN RELASI LOKALITAS, GLOBALITAS DALAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Bahasa Indonesia
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian 2 KEINDONESIAAN: KONSTRUKSI DAN RELASI LOKALITAS, GLOBALITAS DALAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
LEKSIKON SAPAAN ISOLEK GOROM (LSIG) DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR: KAJIAN DIALEK SOSIAL Iwan Rumalean
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Isolek Gorom (IG) sebagai local wisdom perlu dikembangkan, sehingga bermanfaat bagi penggunanya dalam era global, dan dapat pula memperkayah khasanah kosakata bahasa Indonesia. Penelitian LSIG bertujuan mendeskripsikan leksikon sapaan, dengan menggunakan pendekatan dialek sosial. Lokasi penelitian di Kepulauan Gorom dengan 5 daerah pengamatan (DP). DP-1 Dusun Dada, DP-3 Negeri Ondor, dan DP-5 Dusun Wawasa Kecamatan Pulau Gorom, DP-2 Negeri Lalasa Kecamatan Pulau Panjang, DP-4 Negeri Kilkoda Kecamatan Gorom Timur. Sumber data 10 orang yang diambil dari setiap DP dua orang. Data penelitian berupa kosa kata dasar yang mencirikan LSIG. Teknik pengumpulan data: pencatatan, perekaman, simak, dan cakap. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Tahapan analisis data yaitu memilah, mengedit, mentranskripsi, mengelompokkan berdasarkan tipe dan kekhasan LSIG. Temuan LSIG: (1) leksikon sapaan nama diri (LSND): (a) Arobi, (b) Bini, (c) LSND + Julukan, dan (d) LSND + nama keluara; (2) leksikon sapan kekerabatan (LSK): (a) kekerabatan langsung, dan (b) kekerabatan tidak langsung; (3) leksikon sapaan gelar (LSG): (a) leksikon sapaan gelar PNS (LSGPNS), (b) leksikon sapaan gelar wiraswasta (LSGWs, (c) leksiokon sapaan gelar pemerintahan adat (LSGPA), dan (d) leksikon sapaan gelar keagamaan (LSGK); (4) leksikon sapaan kata ganti diri (LSKGD): (a) kata ganti diri orang pertama (KGD1), (b) kata ganti diri orang kedua (KGD2), dan (c) kata ganti diri orang ketiga (KGD3). Kata-kata Kunci: leksikon sapaan, isolek Gorom, dialek sosial
REPRESENTASI TINDAK TUTUR BERTOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DI KELAS RENDAH PADA ERA GLOBAL Arief Rijadi; Latifah Hanief
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Era global ditandai dengan begitu cepat dan canggihnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Akibatnya batas-batas negara bangsa dan bahkan hal-hal pribadi dapat dengan mudah ditembus dengan kecanggihannya. Begitu juga saling pengaruh mempengaruhi antarbudaya tidak dapat dihindarkan, sehingga dapat mempengaruhi pergeseran orientasi karakter bangsa. Namun, pergeseran karakter bangsa itu masih dapat diminimalisasi melalui pendidikan. Hakikat pendidikan di tingkat dasar, khususnya di kelas rendah, merupakan upaya mendasari karakter peserta didik menuju generasi yang diharapkan. Dalam konteks pembelajaran, guru diharapkan menjadi model, vasilitator, dan motivator pengembangan karakter yang mengedepankan sikap dan perilaku baik. Salah satu karakter yang diharapkan adalah toleransi yang direpresentasikan dalam tindak tutur antar partisipan tutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan strategi tindak tutur yang merepresentasikan sikap dan perilaku yang bertoleransi. Bentuk tindak tutur bertoleransi dapat berupa kata atau kelompok kata dan kalimat atau ungkapan. Strategi dalam artikel ini disejajarkan dengan gaya atau modus tutur, yakni cara partisipan tutur dalam merepresentasikan tuturan-tuturan yang mengindikasikan tindak tutur bertoleransi. Melalui pendekatan pragmatik dengan data hasil pengamatan dan dianalisis secara deskriptif, diyakini dapat mendeskripsikan tuturan-tuturan bertoleransi dalam proses pembelajaran. Artikel ini diharapkan dapat memberi pemahaman terhadap realitas berbahasa pendidik dan peserta didik dalam usaha pembentukan karakter bangsa dalam era global. Kata-kata Kunci: pragmatik, tindak tutur, prinsip toleransi, kaidah toleransi berbahasa
MITOS TENTANG RAJA-RAJA MAYA DI GUA LAWA TRENGGALEK PADA ZAMAN NUSANTARA PURBA Sukatman Sukatman
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Cerita lisan yang berkembang di masyarakat menerangkan bahwa bangsa Nusantara adalah bangsa yang sangat tua. Cerita lisan tersebut bertolak belakang dengan catatan sejarah Indonesia. Raja Nusantara baru dikenal ada sejak abad ke lima. Peneliti dari UGM menemukan bahwa nenek moyang bangsa Nusantara memilih Kendenglembu Banyuwangi untuk tinggal pertama kali dan telah lama ada. Kesenjangan informasi tersebut berdampak negatif bagi pengembangan teori kebudayaan dan identitas bangsa Indonesia. Salah satu cara mengatasi masalah kesenjangan kebudayaan tersebut adalah dengan menelusur jati diri bangsa melalui penelitian dengan memanfaatkan tradisi lisan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan kualitatif-multidisipliner. Sasaran penelitian ini adalah cerita lisan yang terdapat dalam Gua dan situs megalitikum di kawasan Trenggalek. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumenter, observasi, dan wawancara bebas mendalam. Data penelitian berupa cerita rakyat, nama tempat, nama kota, nama bangunan megalitikum, tuturan masyarakat tentang hal yang terkait dengan budaya lisan purba, dan situs Gua. Sumber data penelitian (a) masyarakat penutur cerita lisan, (b) juru kunci gua, (c) bangunan megalitikum di Gunung Jompong, dan (d) gua dan bukit purba di kawasan Trenggalek. Hasil penelitian menginformasikan bahwa terdapat berbagai cerita lisan yang terkait dengan situs gua Lawa. Batu purba Trenggalek memuat nama raja dalam penyamaran. Kronogram di Gua Lawa menyatakan bahwa Gua Lawa dibangun sebagai situs peribadatan Raja Elang atau Raja Garuda tahun 9991 Pra Saka atau 9913 SM. Bangunan purba kawasan Trenggalek memuat nama (a) Raja Elangsura alias Raja Sulahimana yang menyamar, (b) Raja Elang Kawi, (c) Raja Nagamaya, dan (d) Raja Dhawang Agung. Pemerintahan zaman purba di sekitar Trenggalek cenderung bergaya pemerintahan spiritual. Perlu dilakukan penggalian, pelestarian, dan pengemasan situs megalitikum di kawasan Trenggalek menjadi sumber belajar dan wisata budaya secara terpadu. Kata-kata Kunci: mitos, tradisi lisan, kronogram, batu purba
TEKS (LAGU) DOLANAN ANAK: WARISAN DAN INDENTITAS BUDAYA BANGSA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBENTUK KARAKTER ANAK BANGSA Nurweni Saptawuryandari
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Salah satu upaya untuk menangkal arus globalisasi yang melanda kehidupan sekarang ini, dapat dilakukan dengan cara mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan budaya bangsa. Nilai-nilai kearifan budaya bangsa (lokal) terdapat dalam cerita rakyat, dongeng, dan lagu (teks) dolanan anak-anak. Teks (lagu) dolanan anak-anak merupakan jenis nyanyian rakyat, yang biasanya dapat dilakukan sambil bermain dan bernyanyi.. Nyanyian rakyat adalah salah satu genre atau bentuk floklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu. Dalam teks (lagu) dolanan anak-anak terdapat unsur utile ut dulce sehingga dapatlah dikatakan bahwa lagu (teks) dolanan anak-anak mengandung hiburan dan manfaat berupa pendidikan moral dan budi pekerti. Cublak-Cublak Suweng, Lintang Sumebar, Enthik, Aja Ngewak-Ewakeke, Nora Gampang, Sinten Nunggang Sepur, Menthog-Menthog, dan Lepetan adalah beberapa lagu (teks) dolanan anak-anak yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kearifan budaya lokal, pendidikan moral, dan budi pekerti. Sebagai bagian dari pendidikan kesenian, Teks (lagu) dolanan anak-anak secara tidak langsung mendidik anak-anak berdasarkan nilai-nilai kebudayaan bangsa. Selain mendidik anak-anak berdasarkan kebudayaannya sendiri, teks (lagu) dolanan anak-anak juga mendidik anak-anak menjadi manusia berkarakter, estetis, yang aktif, kreatif dan berkrepibadian baik. Untuk itu, sepantasnyalah, teks (lagu) dolanan anak-anak terus diperkenalkan kepada generasi muda (anak-anak) agar mereka mengenal, memahami, dan mencintai budaya bangsanya. Kata-kata Kunci: nilai-nilai budaya, manusia berkarakter, dan estetis
SASTRA ANAK SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA UNTUK MENUMBUHKAN BERBAGAI KARAKTER DI ERA GLOBAL Purbarani Jatining Panglipur; Eka Listiyaningsih
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) hakekat sastra anak, (2) genre sastra anak, (3) manfaat sastra anak, (4) hakekat karakter, (5) sastra anak sebagai sarana pembelajaran bahasa dan sastra, dan (6) menumbuhkan karakter melalui sastra anak. Sastra anak merupakan sastra yang ditujukan kepada anak-anak agar anak mendapatkan banyak manfaat yang berguna di masa depan. Sastra anak memiliki karakteristik yang berbeda dari sastra orang dewasa. Sastra anak dan bahasa merupakan dua hal yang saling berhubungan. Seorang anak akan belajar bahasa melalui bunyi dan ucapan-ucapan yang didengar dari sekelilingnya, salah satunya melalui sastra yang berkembang di masyarakat. Dengan kata lain, bahasa digunakan sebagai media berkembangnya sastra. Sastra identik dengan perkembangan anak. Pasalnya mulai bayi anak sudah dikenalkan dengan dunia sastra. Sejak masih bayi dan belum mengenal tulisan, anak sudah akrab dengan bunyi-bunyian yang mengeksploitasikan permainan bahasa lewat puisi, prosa, cerita bergambar, lagu, tembang-tembang dolanan, dan berbagai cerita tradisional. Sastra anak memiliki peran bagi perkembangan psikologis dan perkembangan intelektual seorang anak. Dengan sastra seorang anak akan memperoleh kepuasan batiniah dan pengetahuannya akan bertambah. Oleh karena itu, sastra anak perlu dikembangkan dan diajarkan sejak dini agar kelak menjadi pribadi yang baik dan berwawasan luas. Melalui sastra seorang anak secara tidak langsung juga mempelajari bahasa. Selain itu, dapat menumbuhkan karakter-karakter baik pada anak melalui pesan-pesan yang terkandung dalam karya sastra.. Kata-kata Kunci: sastra anak, pembelajaran bahasa dan sastra, karakter
METODE AUDIO-LINGUAL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MAHASISWA REGIONAL POLYTECHNIC INSTITUTE TECHO SEN TAKEO KAMBOJA Exti Budihastuti
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menjelaskan Metode Audio-Lingual pada pembelajaran BIPA yang digunakan di RPITS Takeo pada Maret-Juni 2016. Takeo terletak delapan puluh lima kilometer dari Phnom Penh, ibukota Kamboja. Mahasiswa RPITS Takeo belum mengenal Indonesia, hampir lima puluh persen dari mereka belum lancar membaca huruf Latin dan tidak menguasai bahasa Inggris. Penelitian ini mengunakan teori pembelajaran bahasa Abdul Chaer dan teori metode pengajaran BIPA Ridwan Abdullah Sani dan Nuny Sulistiany Idris. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengamatan dan studi pustaka. Responden yang diamati adalah 175 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan pengamatan selama empat bulan siswa dapat mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan menyebutkan hari, bulan, dan tahun, serta angka satu sampai dengan sepuluh dalam bahasa Indonesia. Kata-kata Kunci: BIPA, pembelajaran bahasa, metode-audio lingual, RPITS Takeo

Page 1 of 54 | Total Record : 532