Corak : Jurnal Seni Kriya
Vol 6, No 2 (2017): NOVEMBER 2017

JAMUR DALAM EKSPRESI SENI KRIYA KAYU

Nurul Iftitah Abrar (Unknown)
Timbul Raharjo (Program Magister Penciptaan Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2017

Abstract

The fungus is one known being that has its own kingdom namely the kingdom fungi. Visually, a fungus has a great unique variation with the interesting natural colors; this case has triggered the writer’s imagination as a creator to create a work that becomes kingdom fungi as inspiration sources. In the creation of this work, the writer has chosen the theme of Fungi in the Craft Expressions “Parasitism: Fungi’ Survival System as a Metaphor Human’s Survival System to become system classification of fungi’survival consists of Parasitic Fungi, Saproba Fungi, and Symbiosis Mutualism Fungi as a metaphor system of human’s survival that consist of Parasitism, Commensalism, and Mutualism Symbiosis. The fungi who survives its live in a way be a parasite the same as human who like as a parasitic in the earth. In the creation of this art, the exploration stage, the writer examined about fungi as the object that become the sources in deeply, both in terms of visual or as discourses and the valid data that covered about fungi so that it could help the writer to trigger the imagination largely. It could to ease at the design making. In the next stage, the writer through the improvised stage by doing some experiment thus in the end decided to choose a ferns super as a major media term using the printing resin technique as a helped media in exploring a ferns that has interesting motives and texture as a main ingredient in this creation. The writer used the theory mimesis by taking the kingdom fungi as a natural object that is copy to furnish discourse in review the creation of these artworks. The writer also used the theory of semiotics metaphors as a means of rhetorical choice in the process of semiotics between the two objects that became inspiration sources and also the theory of aesthetic in reviewing of aesthetic side either objectively or subjectively. The writer’s work would not be understood clearly without any a better understanding deeply about the classification of fungi and human survival systems, so that the three theories have an important role in the craft creation like Applied Art (Lamp) and Fine Art (Expression). Keywords: Kingdom Fungi, Heterotrophy, Parasitism, Commensalism, Symbiosis Mutualism.  Jamur merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki kingdom tersendiri yaitu kingdom fungi. Secara visual jamur memiliki berbagai macam bentuk yang unik dengan warna-warna alami yang menarik, hal ini memicu imajinasi penulis selaku creator untuk menciptakan sebuah karya yang menjadikan kingdom fungi sebagai sumber inspirasi. Dalam penciptaan karya dengan mengusung tema Jamur dalam Ekspresi Seni Kriya “Parasitisme: Sistem Bertahan Hidup Jamur Sebagai Metafor Sistem Bertahan Hidup Manusia” ini, penulis menjadikan klasifikasi sistem bertahan hidup jamur yang terdiri dari Jamur Parasit, Jamur Saproba, dan Jamur Simbiosis Mutualisme sebagai metafor sistem bertahan hidup manusia yang terdiri dari Simbiosis Parasitisme, Simbiosis Komensalisme dan Simbiosis Mutualisme. jamur yang bertahan hidup dengan cara menjadi parasit sama halnya dengan manusia yang bagaikan parasit dibumi. Dalam penciptaan karya ini, pada tahap eksplorasi, penulis mengkaji lebih dalam tentang objek yang menjadi sumber inspirasi yaitu jamur, baik dari segi visual maupun berupa wacana dan data-data valid yang mengulas tentang jamur sehingga membantu penulis dalam memicu imajinasi yang lebih luas agar mempermudah pada tahap pembuatan desain. Pada tahapan selanjutnya, penulis melalui tahap improvisasi dengan melakukan beberapa eksperimen hingga pada akhirnya penulis memutuskan untuk memilih batang pakis super sebagai media utama dalam perwujudannya dengan mengunakan teknik cetak resin sebagai media bantu dalam mengeksplorasi batang pakis yang memiliki motif dan tekstur yang menarik sebagai bahan utama dalam penciptaan ini. Untuk melengkapi wacana dalam mengulas penciptaan karya seni ini, penulis menggunakan teori mimesis dengan menjadikan kingdom fungi sebagai objek alam yang ditiru. Penulis juga menggunakan teori semiotika berupa metafor sebagai sarana retorik pilihan dalam proses semiosis diantara kedua objek yang menjadi sumber inspirasi penciptaan serta teori estetika dalam mengulas sisi estetik karya secara objektif maupun subjektif. Karya penulis tidak akan dipahami secara gamblang tanpa adanya pemahaman lebih mendalam tentang klasifikasi sistem bertahan hidup jamur dan manusia, sehingga ketiga teori tersebut memiliki peran yang cukup penting dalam penciptaan karya seni kriya yang berbentuk Aplied Art (lampu) dan Fine Art (Ekspresi). Kata kunci: Kingdom Fungi, Heterotrof, Parasitisme, Komensalisme, Simbiosis Mutualisme.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

corak

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku ...