JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA
Vol 5 No 1 (2017): Januari-Juni

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DAN KEHADIRAN MAHASISWA DENGAN HASIL UJI KOMPETENSI KEBIDANAN STIKES INDRAMAYU TAHUN 2017

Yati Nurhayati (STIKes Indramayu)
Dewi Eka Stia Murni (STIKes Indramayu)
Cucu Nurmala (STIKes Indramayu)



Article Info

Publish Date
06 Jan 2017

Abstract

Peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan sistem pelayanan kesehatan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan proses pendidikan dan menyamakan pencapaian relevansi kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan masyarakat.10 Uji kompetensi merupakan cara pemerintah untuk memberikan pengawasan institusi pendidikan. Tujuan Penelitian: Untuk Menganalisis Hubungan Antara hasil Belajar (IPK), kehadiran mahasiswa pada perkuliahan dan bimbingan belajar dengan Hasil Uji Kompetensi mahasiswa Prodi Kebidanan STIKes Indramayu tahun 2017. Metode Penelitian: rancangan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Uji statistik univariat berupa persentase, menggunakan Fishers Exact Test untuk melihat perbedaan dan hubungan antar variabel. Sampel: sampel penelitian adalah seluruh mahasiswa tingkat III Program Studi Kebidanan sebanyak 39 orang mahasiswa Prodi Kebidanan STIKes Indramayu Tahun 2017. Hasil Penelitian : didapatkan bahwa rata-rata IPK mahasiswa yaitu kategori sangat memuaskan (3,36), kehadiran pada perkuliahan rata-rata 98,36% dan kehadiran bimbel 97,95%. Berdasarkan hasil belajar didapatkan bahwa 4 orang mahasiswa dengan IPK kategori Sangat Memuaskan (76,31%) yang tidak lulus uji kompetensi (10,53%), dan mahasiswa dengan IPK kategori kumlaude (13,16%) semuanya dinyatakan lulus pada uji kompetensi. (p=1,00). Didapatkan pula bahwa 1 (2,63%) dari 4 orang yang tidak lulus uji kompetensi termasuk kategori tidak memenuhi dari kehadiran pada perkuliahan, dan mahasiswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi termasuk kategori memenuhi dari kehadiran pada perkuliahan (89,47%) dengan nilai p=0,105. Selain itu, 2 dari 4 mahasiswa yang tidak lulus uji kompetensi, termasuk kategori tidak memenuhi dari kehadiran bimbingan belajar (5,26%). Mahasiswa yang lulus uji kompetensi sebanyak 30 atau 78,95%, termasuk kategori memenuhi dari kehadiran bimbel dengan nilai p=0,11. Simpulan: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kehadiran mahasiswa pada perkuliahan dan bimbingan belajar, hasil belajar (IPK) dengan hasil kelulusan uji kompetensi mahasiswa semester VI Prodi DIII Kebidanan STIKes Indramayu TA. 2016/2017. Akan tetapi terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara nilai tes sebelum dengan setelah mengikuti bimbingan belajar pada mahasiswa semester VI Prodi Kebidanan STIKes Indramayu TA.2016/2017. Menurut mahasiswa, terdapat manfaat dari kegiatan bimbingan belajar yang diselenggarakan Prodi Kebidanan STIKes Indramayu. Saran: perlu ada pengkajian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelulusan mahasiswa pada uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Selain itu, proses pembelajaran harus diupayakan dengan berbagai metode yang dapat mengaktifkan mahasiswa dalam proses berpikir dan menangani kasus kebidanan. Kata Kunci: hasil belajar, kehadiran mahasiswa, hasil uji kompetensi.

Copyrights © 2017