AbstrakSurvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan rata-rata kelahiran pada remaja ASFR (Age Specific Fertility Rate) usia 15 – 19 tahun. Data pencatatan pernikahan di Desa Gedang Kulut pada tahun 2015, menunjukkan 83.3% dari seluruh pernikahan melibatkan perempuan berusia kurang dari 20 tahun dan 47.8% pada usia kurang dari 18 tahun. Penelitian ini bertujuan melakukan survei mengenai faktor yang berhubungan dengan alasan dari responden melakukan pernikahan pada usia dini, yang meliputi tingkat pendidikan, budaya, persepsi terhadap orang tua, tingkat pengetahuan dan nilai virginitas.Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 221 wanita yang pernah menikah dibawah umur 20 tahun, diambil pada masing- masing dusun secara accidental sampling. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabelHasil survei terhadap responden mengungkapkan terdapat 69,2% menikah pertama kali pada usia kurang dari 20 tahun (pernikahan dini). 80,1%  mempunyai pendidikan yang rendah (tidak sekolah, jenjang pendidikan SD dan SMP), 87,8% menganut budaya  yang buruk, 54,3% mempunyai persepsi terhadap orang tua yang buruk, 53,8% mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan 62% mempunyai nilai virginitas yang baik. Penyuluhan dan Edukasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja yang lulus SMP dan SMA sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan pernikahan diniKata kunci: pernikahan dini, tingkat pendidikan, budaya, persepsi terhadap orang tua, tingkat pengetahuan, nilai virginitas DOI: 10.5281/zenodo.2629481
Copyrights © 2018