Tulisan ini hendak mengungkap dan meyingkap epistemologi tafsir era formatif dengan mengkonstruksikan pada dua hal; Pertama, bagaimana epistemologi tafsir era klasik. Kedua, bagaimana dialektika tafsir era klasik dengan realitas yang dihadapinya. Kajian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tafsir era formatif atau klasik yaitu tafsir yang muncul dan berkembang pada masa Rasulullah hingga munculnya tafsir masa pembukuan (akhir masa Daulah Bani Ummayyah atau awal Daulah Bani Abbasiyyah), yakni abad I H sampai pada abad II H. Adapun salah-satu model berpikir tafsir era formatif yaitu model nalar quasi-kritis yang ditandai dengan; Pertama, penggunaan simbol-simbol tokoh untuk mengatasi persoalan. Kedua, cenderung kurang kritis dalam menerima produk penafsiran; menghindari hal yang konkrit-realistis dan berpegang pada hal-hal yang abstrak-metafisis. Dalam konteks peran dan posisi akal, tafsir era formatif menjadikan peran akal hanya sebagai instrumen yang bersifat partisipatif, sedangkan peran periwayatan diberikan porsi sebagai alat jastifikasi.
Copyrights © 2016