cover
Contact Name
Moh. Bakir
Contact Email
mbakir490@yahoo.com
Phone
+6281990925680
Journal Mail Official
jurnal.stiu@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Pegantenan KM. 09 Plakpak Pegantenan
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 2460383     EISSN : 24778249     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal EL-FURQANIA Vol.04 No.02 Agustus 2018 yang saat ini ada di tangan pembaca menampilkan sejumlah artikel yang merupakan bukti atau hasil “pencarian” para penulis untuk memahami hubungan Ushuluddin dan Ilmu-ilmu Keislaman dengan pranata sosial berdasarkan concern keilmuan masing-masing penulis di berbagai bidang. Jurnal ini menampilkan enam karya tulis ilmiah yang merupakan karya orisinal, tentang kajian al-Qur’an dan kajian keislaman
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 104 Documents
SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS DAN KONSEP METAFISIK DALAM ISLAM Akhmad Rofii Damyati
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.415 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.874

Abstract

Tulisan ini bertujuan menelisik aspek-aspek pandangan metafisis al-Attas tentang filsafat. Yaitu merangkumi interpretasinya mengenai konsep metafisik dari sudut pandang Islam yang merupakan harmonisasi dari tiga rumpun tradisi keilmuan dalam Islam, yaitu tradisi filsafat, tradisi Kalam dan tradisi Tasawwuf. Bisa disimpulkan bahwa tulisan ini mendiskusikan bagaimana metafisik dalam Islam lebih menyeluruh bila dibandingan dengan  tradisi-tradisi lain yang juga mengonseptualisasikan metafisik. Kata kunci: Al-Attas; metafisik; hakekat; ontologi; eksistensi; kuiditas; esensi; cara pandang Islam.
DIMENSI-DIMENSI FILSAFAT DALAM AL-QUR’AN (I’ja>z al-Qur’a>n dalam Pentas Hegemoni Epistemologi Modern) Jatim Mistar
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.136 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.875

Abstract

Al-Qur’an merupakan mukjizat teragung yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. dan menjadi pedoman hidup umat Islam. Al-Qur’an tidak hanya memuat serangkaian hukum-hukum agama atau pedoman-pedoman praktis dalam memenuhi kebutuhan relegius dan moralitas semata, namun, juga mengandung nilai-nilai filosofis sekaligus teoritis yang membantu memberikan understanding, expalanation dan prediction. Dalam al-Qur’an ada beberapa istilah yang digunakan Allah Swt. untuk memotivasi manusia dalam meneliti dan mengkaji ciptaan-Nya, seperti kata al-naz}r (indra), al-aql (akal) dan al-qalb (hati). Ketiga kata ini, dalam dunia filsafat menjadi konsep epistemologi keilmuan yang dikenal dengan istilah ovservasi (al-naz}r), burha>ni> (al-aql) dan intuitif (al-qalb).Kata Kunci: I’ja>z, al-Qur’an, epistemologi dan falsafah.
KONSEP MAQASID AL-QUR’AN PERSPEKTIF BADI’ AL-ZAMAN SA’ID NURSI (Upaya Memahami Makna Al-Qur’an Sesuai dengan Tujuannya) Moh. Bakir
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.13 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.876

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mempelajari ide “Maqa>s}id al-Quran” and implikasi-implikasinya dalam menafsirkana al-Quran. Maqa>s}id al-Quran merupakan konsep yang hadir untuk menawarkan pemahaman maqasid dari diskursus al-Quran. Maqa>s}id al-Quran tampak sebuah ilmu baru dalam bidang studi Islam yang menawarkan suatu pemahaman tertentu terhadap diskursus al-Quran. Dalam tradisi akademik, isu ini cukup absen. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk memformulasikannya dalam aroma yang akademis. Untuk mewujudkan hal itu, riset ini pertama-tama mempresen-tasikan makna maqasid dan al-Quran sekaligus; kemudian, mengeksplorasi elemen-elemen kunci terhadap definisinya dari sudut pandang kesarjanaan tentang subyek ini; akhirnya, ia akan memformulasi suatu definisi dalam kaitannya dengan elemen-elemen tersebut dan menjelas-kannya secara singkat.Kata Kunci: Makna maqa>s}id , Sejarah, Penafsiran dan Signifikansinya
MENGENAL CORAK TAFSIR AL-QUR’AN Abdul Syukur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.903 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.877

Abstract

Perbedaan latar belakang mufassir terutama pendidikan memiliki peran yang sangat dominan terhadap hasil pena- fsiran seorang ahli tafsir. Konsekuensinya seiring dengan munculnya suatu tafsir akan muncul pula corak yang menjadi ciri khas dari tafsir tersebut. Corak tafsir menjadi ciri khas seorang mufassir dalam menjelaskan al-Qur’an sesuai dengan spesifikasi keilmuan yang dimilikinya. Tidak hanya itu, corak tafsir juga mengungkap latang belakang aliran, keahlian dan bahkan motif dari ahli tafsir dalam menafsirkan al-Qur’an. Makalah ini memper-kenalkan macam-macam corak tafsir yang digunakan oleh para penafsir dalam menafsirkan al-Qur’an untuk memper-mudah pembaca atau pengkaji tafsir mengetahui klasifikasi tafsir, sehingga nantinya bisa memilih tafsir sesuai dengan spesifikasi yang di inginkannya.Kata Kunci: Corak tafsir, aliran, kecenderungan.
POLIGAMI ANTARA KEADILAN DAN KEDZALIMAN Ahmad Masykur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.069 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.878

Abstract

Islam merupakan jalan hidup yang menjamin kebahagiaan bagi para pemeluknya, di dunia maupun di akhirat kelak. Islam memiliki pondasi utama yang esensial, yaitu al-Quran, yang senantiasa  memberi petunjuk ke jalan yang benar. Alquran adalah kalam Allah yang di dalamnya termuat petunjuk kebenaran. Al-Quran menyediakan dasar yang kokoh, kuat dan tidak berubah bagi semua prinsip etika dan moral yang diperlukan dalam kehidupan, Al-qur’an hadir untuk memberikan hidayah dan bimbingan guna mengantarkan manusia kepada berbagai tujuan yang disampaikan secara bertahap, sistemik, rapi, dan konstektual. Demikian juga Nabi Muhammad menjamin bahwa para pengikut Alqur an tidak akan sesat,  Alquran memberikan petunjuk pada persoalan akidah, syariah dan akhlak serta prilaku ummat daalam segala sisi kehidupanya, tak terkecuali urusan biologis melalui ikatan yang sah baik Monogami maupun Poligami,.Kata Kunci Al-Quran, petunjuk,  persoalan, prilaku ummat, biologis, Monogami dan Poligami
ZAKAT PRODUKTIF SEBAGAI TITIK TOLAK KEBANGKITAN PERADABAN ISLAM Samheri Samheri
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.466 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.880

Abstract

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang berkaitan langsung dengan masalah kekayaan dan kesejahteraan umat Islam. Salah satu tujuan utama zakat adalah pemerataan kekayaan dan kesejahteraan sehingga dapat mengurangi jurang pemisah antara kaum aghniya>’ (kaya) dan kaum mustad’afi>n (lemah). Oleh sebab itu, pendistribusian zakat selalu dipreoritaskan pada kaum yang lebih lemah.Kata kunci: Zakat, Muzakki, Mustahiq, Kebangkitan, peradaban, Islam
PERAN PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER Fauzan Fauzan
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.74 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.881

Abstract

Pesantren merupakan lembaga yang secara konsisten mengajarkan konsep pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang sarat dengan etika atau akhlak menjadi ciri khas pesantren. Pendidikan karakter yang mewarisi pesantren dalam pembetukan watak, kepribadian, budi pekerti, dan lainnya tercermin dalam rutinitas pendidikan yang berlangsung hampir 24 jam dimulai ketika mereka bangun di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari. Rentetan aktifitas santri di pesantren mencakup tiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terintegrasi ke dalam kekokohan jiwa mereka menjadi benteng kekuatan dan menjadi bekal ketika mereka kembali ke lingkungannya masing-masing. Realitas aktifitas di pesantren yang terjadi secara berkesinambungan telah menanamkan karakter-karakter yang menjadi identitas santri. Inilah sisi keberhasilan pesantren dalam penanaman pendidikan karakter, karena pada prinsipnya penanaman karakter akan lebih efektif melaui pembiasaan dan teladan yang diawasi langsung oleh gurunya.Kata kunci: Pesantren, Pendidikan Karakter, Santri
Kontribusi al-Qur’an terhadap Perkembangan Bahasa Arab Nurul Hadi
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.433 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.883

Abstract

Tulisan ini akan menyajikan sejauh mana kontribusi al-Qur’an al-Kari>m terhadap perkembangan Bahasa Arab. Perkembangan itu dapat kita lihat secara lebih konret ketika membandingkan fenomena Bahasa Arab sebelum al-Qur’an turun dan sesudahnya. Lebih jauh lagi, kontribusi itu akan terlihat sangat nyata ketika eksistensi Bahasa Arab dikomparasikan dengan keberadaan bahasa lain. Adapun beberapa poin kontribusi al-Qur’an terhadap Bahasa Arab antara lain (1) menjaga eksistensi Bahasa Arab; (2) menambah kosa kata Bahasa Arab; (3) menambah cakupan makna Bahasa Arab; (4)menambah gaya bahasa (uslu>b) Bahasa Arab; (5)menyatukan lahjah Bahasa Arab; (6) memperluas ketersebaran Bahasa Arab; (7) memperkaya sastra Bahasa Arab; (8) menjadi sumber munculnya ilmu-ilmu Bahasa Arab.Kata kunci: Al-Qur’an; Bahasa Arab; Kontribusi; Gaya Bahasa; Makna.
PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM UPAYA MENCARI FORMAT PENDIDIKAN YANG ISLAMI (Kajian Pemikiran Ibnu Miskawaih) Ramli Ramli
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 01 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.548 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v1i01.884

Abstract

Pemikiran Ibnu Miskawaih tentang tujuan dan fungsi pendidikan dapat dijadikan sumbangan sehubungan dalam upaya dan mencari format pendidikan yang islami, tiga tujuan yang dicetuskannya masih sangat relevan dengan sistem pendidikan sekarang, dimana penyelenggaraan pendidikan selama ini lebih berorientasi terhadap persaingan sosial ekonomi global sehingga menyebabkan keringnya pendidikan dari nilai–nilai moral  dan Agama.Di antara beberapa tawaran pemikiran tersebut ialah Posisi pendidikan Islam harus berada dalam posisi yang equalibrium; selain transfer of knowledge dan juga harus  dibarengi dengan transfer of values. Pendidikan Islam (khususnya pesantren) mau menerima kehadiran  ilmu pengetahuan dan teknologi, karena pada dasarnya kemajuan ilmu dan teknologi sesuai dengan cita-cita setiap muslim yaitu; kebaikan di dunia dan di akhirat.Kata Kunci: Pendidikan; Ilmu Pengetahuan; Format Pendidikan Islami
PENDEKATAN BURHANI DALAM STUDI AL-QUR’AN Mohammad Subhan Zamzami
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 01 (2016): Februari 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.503 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i01.1417

Abstract

Artikel ini fokus pada pendekatan burhani dalam penafsiran al-Qur’an yang ada dalam tradisi Islam. Kajian ini menggunakan metode kajian pustaka. Berdasarkan tradisi Islam, sebagian sarjana Muslim menggunakan epistemologi yang bervariasi dalam penafsiran al-Qur’an, seperti bayani, ‘irfani, dan burhani yang turut memengaruhi hasil kajian intelektual mereka. Sebagian filosof Muslim menggunakan burhani dalam penafsiran al-Qur’an, sebagian teolog Muslim menggunakan kombinasi burhani dan bayani dalam penafsiran al-Qur’an, dan sebagian sufi menggunakan kombinasi burhani and ‘irfani dalam penafsiran al-Qur’an, sehingga penafsiran mereka tidak sama. Latar belakang intelektual dan ideologi mereka seakan memaksa mereka menggunakan pendekatan yang bervariasi dalam penafsiran al-Qur’an. Oleh karena itu, variasi-variasi pendekatan dalam penafsiran al-Qur’an ini membuat umat jauh dari ajaran al-Qur’an yang sebenarnya, dan penafsiran al-Qur’an nampak sangat relatif.

Page 1 of 11 | Total Record : 104